Warga Sulit Melewati Jalan Tertutup Puing Arah Stasiun Depok Baru
"Jadi harus pelan-pelan menuju Stasiun KA Depok dari terminal atau sebaliknya. Soalnya di antara puing bangunan kadang ada paku atau kawat tajam,"
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Puing bangunan bekas kios dan lapak pedagang masih berserakan menutup akses jalan warga dari Terminal Kota Depok atau dari Jalan Margonda Raya menuju Stasiun Kereta Api Depok Baru, Minggu (12/10/2014).
Warga yang hendak mengakses jalan sepanjang 150 meter itu diminta hati-hati. Puing tersebut berasal dari kios dan lapak pedagang yang dibongkar Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok pada Rabu (8/10/2014). Namun sampai saat ini belum dibersihkan.
"Jadi harus pelan-pelan menuju Stasiun KA Depok dari terminal atau sebaliknya. Soalnya di antara puing bangunan kadang ada paku atau kawat tajam," kata Heni (32) penjaga gerai aksesoris ponsel di Jalan Margonda Raya kepada Warta Kota.
Warga Citayam ini kerap mengakses jalan tersebut setelah turun dari kereta di Stasiun Depok Baru menuju tempatnya bekerja, begitu sebaliknya. Ia memilih jalan ini karena dekat dengan gerai ponsel tempatnya bekerja yang tak jauh dari Terminal Depok.
"Kalau ke Stasiun KA Depok Baru lewat Jalan Arif Rahman Hakim, saya harus jalan kaki memutar sekitar 500 meter. Makanya walau tertutup puing saya tetap melewati akses jalan itu karena relatif dekat, cuma sekitar 150 meter saja dari tempat kerja," imbuhnya.
Hal senada dikatakan Muslimin (40). Ia mengambil jalan ini karena cukup memendekkan jarak menuju tempat kerjanya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang terletak di seberang Terminal Depok.
"Kalau pagi dan sore hari, jalan itu banyak dilintasi warga yang bekerja di Depok. Saya saja yang lelaki kesulitan lewat jalan itu karena dipenuhi puing, apalagi perempuan," ujar Muslimin yang tinggal di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pemerintah Kota Depok diminta membersihkan puing yang memenuhi ruas jalan dari dan menuju Stasiun KA Depok sehingga pengguna jalan lebih nyaman. "Karena ada ratusan warga yang mengandalkan jalan itu setiap harinya," terang Muslimin.