Kisruh APBD DKI
Ahok Sebut Ada Pimpinan DPRD Lakukan Pokir
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santai meskipun panitia angket DPRD DKi tetap mengusut dugaan pelanggaran yang dilakukan dirinya.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santai meskipun panitia angket DPRD DKi tetap mengusut dugaan pelanggaran yang dilakukan dirinya.
Ia pun tidak mempermasalahkan bila panitia angket akan memanggil ahli untuk merampungkan proses penyelidikan yang dilakukan DPRD.
"Panggil saja kan ada proses pengadilan. Saya kan sudah bilang kalau cuma kehilangan jabatan, saya tidak masalah. Santai saja," ucap pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Selasa (24/3/2015).
Dikatakannya kisruh yang terjadi di DKI merupakan sebuah proses demokrasi. Pascareformasi DPRD dianggap lebih baik, tetapi setelah belasan tahun berjalan, mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan ada oknum pimpinan DPRD melakukan memangkas anggaran atau yang dipopulerkan Ahok dengan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.
"Berapa belas tahun demokrasi ternyata di DPRD DKI, tidak semua memang ya, ada oknum pimpinan melakukan crop pokir namanya. Padahal sebetulnya DPRD tidak punya hak budget cuma budget policy," ungkapnya.
Pokir dikatakan Ahok boleh dimunculkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) bukan lewat paripurna DPRD.
"Mereka boleh bahas Pokir tapi di Musrembang sana Maret-Mei ini, bukan lewat titipan beli barang, bukan. Apalagi sudah disusun sudah diparipurna di-crop," ungkapnya.
Ahok pun menganggap tudingan adanya anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun merupakan sebuah fakta.
"Dia bilang fitnah, kan sudah ketangkap yang bilang Rp 12,1 triliun. Ini bukan fitnah loh, ini kan fakta. Kita tidak pernah gendeng beli USB fungsi UPS di semua kelurahan. Apa tidak gendeng?" ungkapnya.