Senin, 18 Agustus 2025

Tahun Baru 2016

Kapolri: Rayakan Tahun Baru secara Sederhana

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengimbau masyarakat agar merayakan tahun baru secara wajar dan sederhana.

Editor: Sanusi
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sutinah (55), pengrajin terompet musiman asal Sukabumi, Jawa Barat, tengah membuat terompet berbagai jenis di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (27/12/2015). Menjelang perayaan Tahun Baru 2016, para pengrajin terompet dari luar daerah mulai marak. Terompet itu dijula mulai Rp 5.000 hingga Rp 30.000. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengimbau masyarakat agar merayakan tahun baru secara wajar dan sederhana.

Pasalnya saat ini meskipun perayaan Natal yang identik dengan teror sudah berlalu dan aman. Namun, Polri tetap menetapkan status siaga satu.

"Saya berpesan baiknya tahun baru dilakukan secara wajar dan sederhana. Hindari kegiatan yang menimbulkan kecemburuan dan gangguan kamtibnas," ungkap Badrodin, Kamis (31/12/2015).

Mantan Kapolda Jawa Timur ini melanjutkan rata-rata seluruh kota besar di Indonesia, terlebih Bali pengamanannya ditingkatkan. Ini semata-mata agar seluruh wisatawan serta warga bisa tetap nyaman dan aman merayakan pergantian tahun.

"Semua kota besar pengamanan ditingkatkan, tidak hanya Bali saja karena banyak wisatawan, Jakarta juga. Kami amankan baik pengamanan terbuka maupun tertutup," tambahnya.

‎Sebelumnya, Wakapolri Komjen Budi Gunawan menuturkan ancaman saat pergantian tahun baru 2016 yakni kemacetan lalulintas dan masih adanya ancaman teror. Meskipun beberapa terduga teroris dan calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri sudah ditangkap Densus 88 di sejumlah lokasi.

"Antisipasi tahun baru itu masalah arus lalulintas kami sudah bangun poskotis di beberapa tol‎ seperti Cipali dan di Puncak juga. Khusus di Jakarta, kesepakatan dengan Pemda DKI di Monas, Sudirman, Jl Thamrin tidak ada acara hanya dibebaskan dari kendaraan saja atau car free night. Semua hiburan dipusatkan di Ancol," tutur Budi.

Ancaman lainnya yang masih dikhawatirkan Polri yakni ancaman teror dan antisipasi bom. Sampai saat ini pun, Densus 88 masih melakukan update dan monitoring IT di jaringan teroris.

"Kami pasti antisipasi supata tidak kebobolan (oleh bom). Yang di Bekasi itu, inisial AL itu dari Suku Hidur (WNA), dia disiapkan jadi calon pengantin. Mudah-mudahan pergantian tahun berjalan aman dan kondusif. Kami tetap waspada," tambahnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan