Rabu, 10 September 2025

Warga Alamanda GDC Depok Protes Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah

Rencana Pemerintah Kota Depok menggulirkan program Partai Ember di salah satu komplek Perumahan Grand Depok City Depok digagalkan

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Rachmat Hidayat
sejumlah warga Cluster Alamanda Depok menolak pembangunan tempat pengelolaan sampah 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Rencana Pemerintah Kota Depok menggulirkan program Partai Ember di salah satu komplek Perumahan Grand Depok City (GDC) Depok, Jawa Barat digagalkan warga.

Program Partai Ember adalah program pemerintah Kota Depok dalam menangani permasalah sampah, dengan memilah sampah organik dan non organik. Ember dalam program ini, singkatan dari ekonomi, mudah dan bersih.

Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail yang awalnya mencanangkan program Partai Ember, Minggu (24/1/2016), akhirnya batal.

Dari pantauan tribun, warga sekitar, terutama yang tinggal di Cluster Alamanda GDC, melakukan protes atas rencana ini.

Dari informasi yang dihimpun, areal tanah kosong di depan Cluster Alamanda GDC Depok, akan dicanangkan oleh Wali Kota sebagai tempat pengelolaan sampah.

Diawali dengan peletakkan batu pertama. Tertulis dalam prasasti itu, peletakan batu pertama pengelolaan unit sampah terpadu‎.

"Kami pihak pengelola, tidak tahu persis. Hanya saja, semalam kami diminta untuk mendirikan tenda, menyediakan 150 katering dan menyediakan prasasti peletakan batu pertama tempat pengelolaan sampah," ujar salah seorang Divisi Promosi dan Sales, GDC, Teguh Putra ‎ kepada tribunnews.com.

"Kami pihak depelover diberi info secara mendadak. Kalau tidak salah, juga pernah ditolak warga, sekitar tahun 2009-2010," tambahnya.

M Yusuf, Ketua RT 01/RW 03 Cluster Alamanda mengaku merasa dibohongi. Lantaran program Partai Ember, tanpa sosialisasi terlebih dahulu. "Harusnya kami dikasih tahu, dan ada dialog terlebih dahulu, tapi ini tidak, tiba-tiba ada rencana seremonial," keluhnya.

Fino Arifin menimpali, area perumahan tidak ada seharusnya tempat pengolalaan sampah. "Apapun namanya, termasuk bank sampah," tegas Fino yang juga mantan Ketua RT 001 RW 03 Cluster Alamanda ini.

Menurut warga lain yang ditemui,‎ pihak Pemkot Depok, pihak Distakim (dinas Tata Ruang dan Pemukiman) sempat datang ke lokasi sebelum seremonial dilaksanakan. Namun, karena warga sudah melakukan aksi demo sejak pagi, seremonial akhirnya batal.

"Bukannya kami tidak tahu, cuma rencana ini dilaksanakan secara mendadak. Menurut warga, tanpa ada sosialisasi dulu," ujar Amel, Estate Management GDC saat ditemui.

"Apapun namanya, kita menolak ada tempat pengelolaan sampah di tempat kita, di perumahan. Apalagi tanpa ada sosialisasi dulu. Kalaupun bank sampah itu ada, apa bisa dijamin, sampah yang dibuang seperti apa," ujar Pak Elin, salah seorang warga Cluster Alamanda ‎ menegaskan.

Hingga berita ini diturunkan, tribun belum mendapat tanggapan dari pihak Pemkot Depok.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan