Rabu, 27 Agustus 2025

Polemik Kalijodo

Ahok: Uang Lendir Enak Begitu Mana Mau Kerja Capek

"Sekarang mau kerja apa? Kerja PPSU mau nggak? Uang lendir enak gitu mana mau kerja yang capek lu. Lu ngomong ama gua,"

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

Laporan Wartawan Warta Kota, Mohamad Yusuf 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Pekerja Seks Komersial (PSK) kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku siap jika lahan tempatnya mencari uang digusur.

Namun, mereka meminta pekerjaan untuk menggantikan profesinya sebagai PSK.

Menyikapi hal tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pesimis bila para PSK di Kalijodo mau beralih profesi.

"Sekarang mau kerja apa? Kerja PPSU mau nggak? Uang lendir enak gitu mana mau kerja yang capek lu. Lu ngomong ama gua," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Selasa (16/2/2016).

Menurut Ahok, para pekerja tersebut, kebanyakan bukanlah warga yang memiliki KTP DKI.

Sementara, pihaknya hanya akan menyediakan lahan pekerjaan dan rumah susun bagi warga yang memiliki KTP DKI saja.

"Kita ada perumahan (Rusun) ada, itu rata-rata nggak KTP DKI," katanya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berencana melakukan penggusuran di Kawasan Kalijodo tersebut.

Pasalnya, kawasan termasuk dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH). 

"Ahok Kejam, Jangan Dipilih Lagi"

Lina (45), seorang warga Kalijodo, mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bertindak semena-mena karena berupaya menertibkan Kalijodo

Dia menilai upaya penertiban tidak memperhatikan nasib warga.

Warga tak hanya semata-mata mencari nafkah dari praktik prostitusi tetapi dari hal lain seperti pedagang kaki lima. 

"(Ahok,-red) Banyak yang tak senang. Soalnya kejam. Mana-mana dibongkar. Jangan dipilih lagi," tutur Lina kepada wartawan ditemui di kawasan Kalijodo, Senin (15/2/2016). 

Lina merupakan penjual makanan di kawasan Kalijodo.

Dia mengontrak rumah di tempat itu.

Meskipun tempat berjualan berada di depan area lokasi, namun apabila penertiban terjadi maka dia juga terkena dampak.

"Di sini mengontrak, tetapi pastilah namanya dibongkar. Semua kena. Kalau dibongkar harus tepat waktu. Jangan asal begitu," kata dia. (Glery Lazuardi)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan