Selasa, 26 Agustus 2025

Polemik Kalijodo

Isak Tangis Warga Kalijodo

Selain dipenuhi para pengumpul besi tua, kawasan pemukiman Kalijodo dipenuhi warga yang baru meninggalkan pemukiman.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Jumat (25/2/2016). Warga mulai membongkar bangunan sendiri sebelum pelaksanaan eksekusi permukiman dan kafe di Kalijodo oleh Pemprov DKI Jakarta pada 29 Februari mendatang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dipenuhi para pengumpul besi tua, kawasan pemukiman Kalijodo dipenuhi warga yang baru meninggalkan pemukiman.

Mereka berdiri di depan jalan kepanduan menunggu mobil sewaanya datang.

Sebelum meninggalkan pemukiman mereka menyampaikan salam perpisahan terlebih dahulu ke warga lainnya yang masih berada di pemukiman.

Suasana haru menyelimuti warga saat melihat tetangganya menaiki mobil Elf.

Tuti, penjaga warung kopi asal Yogyakarta, tak kuasa menahan tangis tatkala tetangganya berpamitan ke warungnya.

Ia menangis sambil memeluk tetangganya. Tuti pun memberikan makanan dan minuman dagangannya untuk bekal tetangganya tersebut.

Menurut Tuti, tetangganya yang bernama Marni tersebut hendak pulang ke Pemalang. Ia memilih pulang kampung dan menolak pemberian rusun dari Pemprov DKI.

"Karena sudah tua, ia memilih pulang, katanya ingin hidup tenang," ujar Tuti.

Menurutnya ia sudah mengenal tetangganya sekitar empat tahun lalu. Tetangganya tersebut merupakan pengusaha cafe yang berganti profesi menjadi penjual makanan.

"Dia orangnya baik, sudah tidak usaha cafe lagi tiga tahun terakhir, makanya saya sedih," ujar Tuti.

Tuti mengaku baru akan memberikan warung kopi miliknya Minggu malam. Setelah digusur ia akan pindah berjualan ke Jatinegara, Jakarta Timur.

"Nanti malam saya beres-beres, ini hanya ngabisin barang dagangan saja," katanya.

Menurut Tuti, akibat penggusuran ia kehilangan pendapatan satu juta setiap harinya. Tuti mengaku ia memiliki dua warung di Kalijodo, dan keuntungan dari setiap warung Rp 500 ribu.

"Sekarang kalau pindah, harus mulai dari nol, harus ngerintis lagi," tuturnya

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan