Pilgub DKI Jakarta
Ridwan Kamil Tak Maju, Belum Ada Calon Kuat Lawan Ahok
Karena keduanya akan saling beradu ide, gagasan, pikiran kreatif, inovatif.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta kekuatan Gubernur DKI Jakarta atau calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semakin tak terbendung pada dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
Apalagi setelah melihat keputusan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak akan maju dalam Pilkada DKI.
"Sebetulnya dapat diprediksi belum ada calon yang kuat untuk melawan Ahok," ujar Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, kepada Tribun, Senin (29/2/2016).
Ridwan kata Sebastian, sebenarnya adalah lawan tanding yang cukup kuat bagi Ahok dibanding calon yang lain kalau seandainya maju.
Menariknya lebih lanjut, kalau keduanya yang bersaing, masyarakat Jakarta akan semakin cerdas dan Indonesia mendapat edukasi politik yang mencerahkan.
Mengapa? Karena keduanya akan saling beradu ide, gagasan, pikiran kreatif, inovatif.
"Pasti tidak ada isu murahan yang dimainkan seperti isu ras dan lainnya," katanya.
Karena keduanya memiliki banyak ide dan gagasan yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
"Mereka tidak punya waktu untuk memproduksi isu murahan dan sempit," ucapnya.
Investasi Menuju Jabar 1
Namun demikian keputusan Ridwan adalah keputusan yang cerdas.
"Dia telah membaca semua aspek dan peluang politik yang tepat untuknya," ujarnya.
"Saya kira ini investasi politik yang baik setelah walikota beliau sudah sangat siap untuk Jabar I," katanya.
Keputusan tegas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang menyatakan diri tidak akan maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, mendapat reaksi dari para netizen.
Seorang dokter di Samarinda bernama Fatimah Amelia Kurniasih memberikan komentar di laman Facebook Ridwan Kamil.
"Gag usah pak, jgn jadikan ajang pilkada DKI sbg batu loncatan politik menuju RI 1.Ubah mindset,darimanapun anda berada bisa menjadi calon RI 1....hadeuhhh mindset org Indonesia mesti diubah deh..klo gag diubah yg bagus2 pada ngumpul aj di jkt,kapan kota2 lain bisa berkembang...spy tidak menambah beban ibukota.Thus ya membuat kemajuan di kota2 lain,n perekonomian Indonesia secara global bisa bagus.....ya udh atuh kang,ke kalimantan wae..."