Inovasi dan Kreativitas Pelajar Dipamerkan pada SMART LAB Innovation Fair
Aksi mereka ditunjukkan pada Innovation Fair 2016 ( #INF2016 ), yang diselenggarakan oleh Sampoerna University di Jakarta.
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Ratusan pelajar SMA, yang memiliki talenta dan bakat sebagai innovator maupun di bidang science, technology, engineering, art dan math (STEAM) mempertunjukkan hasil kreasi dan inovasinya.
Aksi mereka ditunjukkan pada Innovation Fair 2016 ( #INF2016 ), yang diselenggarakan oleh Sampoerna University di Jakarta.
Para pelajar yang berpartisipasi pada acara ini adalah mereka yang pernah menjadi peserta dan telah terinspirasi oleh program Science Mathematics and Art Laboratory (SMART LAB).
SMART LAB adalah sebuah inisiatif dari Putera Sampoerna Foundation sejak 2013, yang didukung pula United States Agency for International Development (USAID) bekerjasama dengan Intel Indonesia, The New York Hall of Science (NYSCi), and Tuft University - New York.
Secara keseluruhan, program SMART LAB selama satu hari ini akan diikuti oleh 600 peserta, yang terdiri dari pelajar dan anggota komunitas sains di Jakarta dan sekitarnya.
"Dalam 2 tahun masa penyelenggaraan, program SMART Lab telah berhasil menunjukan hasil positif. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya minat para pelajar untuk bergabung dalam program STEM dan mempelajarinya melalui metode ajar yang inovatif, atraktif dan dinamis," ujar Dr. Wahdi Salasi April Yudhi, Rektor Sampoerna University, Senin (14/3/2016).
"Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta program SMART Lab yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk menampilkan berbagai inovasi di bidang teknologi yang telah mereka ciptakan," sambungnya.
Acting Mission Director USAID, Patrick Wilson menjelaskan,SMART LAB Innovation Fair mendapat dukungan pendanaan dari lembaga USAID sebesar USD$ 1,5 juta.
Yang juga berkontribusi memberikan bantuan ide, technical assistance dan mendukung kerjasama dengan universitas dan perusahaan dari Amerika.
"Sains, Teknologi, Inovasi dan Kemitraan merupakan elemen yang penting untuk menghadapi tantangan pembangunan. Melalui kerja sama yang terjalin antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika," ujarnya.
"Kami berupaya untuk menginsipirasi para pendidik untuk mengajarkan pendidikan STEM di dalam kelas, serta membekali mereka dengan keterampilan dan fasilitas yang lebih baik dalam mengajarkannya," tambahnya.
Dengan memberi pelatihan lanjutnya lagi, mengenai metode kreatif pengajaran dan menciptakan area bagi para maker di sekolah.
Dengan harapan dapat menumbuhkan keinginan para pelajar untuk aktif terlibat dan tertarik mengetahui lebih banyak lagi.
SMART LAB Innovation Fair adalah satu dari 16 kerjasama yang USAID miliki dengan universitas-universitas lain di Indonesia.
Selain menampilkan produk berbasis STEM yang diciptakan oleh peserta SMART LAB, acara ini juga menghadirkan berbagai workshop.
Antara lain pembuatan robot fungsional dengan Lego Mindstorms, pembuatan buzz bot menggunakan bahan-bahan sederhana, menciptakan rumah pintar dengan Intel Galileo, serta memodifikasi alat musik.
Seluruh rangkaian kegiatan dikemas dengan kegiatan menarik, sehingga para peserta dapat terinspirasi dan termotivasi untuk menciptakan lebih banyak inovasi di bidang teknologi di masa depan.
SMART LAB telah bekerja sama dengan empat sekolah menengah di Jakarta dan Malang sebagai sekolah percontohan dengan memperkuat kurikulum dan praktek berbasis STEM.
Hingga saat ini, program ini telah menyebarluaskan pelatihan STEM kepada 1.276 guru dan 7.642 siswa SMA dari 230 sekolah di Jakarta, Bogor, Malang, Batu, Cianjur, Cilegon, Garut dan Bandung.
Widyasari Listyowulan, Corporate Affair Manager di Intel Indonesia Corporation mengatakan salah satu alasan Intel mendukung program ini adalah karena perusahaan ini perusahaan teknologi, yang sangat membutuhkan masukan-masukan dari anak muda yang betul-betul fresh dan inovative.
"Visi intel dan yang menjadi pilar utama Intel adalah bagaimana menciptakan lebih banyak next generation inovator. Jadi kami percaya Indonesia membutuhkan innovator," ungkapnya.
"Lebih banyak creator dan orang-orang yang punya akses ke teknologi dan punya wadah untuk menunjukkan kreasi mereka dan kami rasa Smart Lab ini adalah salah satu media yang tepat untuk berkolaborasi," katanya lagi.
Intel membantu program ini tidak hanya dari sisi tambahan dana, tapi juga memberikan keahliannya, memberikan pelatihan untuk meningkatkan inovasi pelajar Indonesia.
"Kami dari industri kami berharap ini bisa menjadi portfolio dimana pemerintah dan perusahaan swasta bisa bekerja sama untuk memberikan wahana bagi anak-anak Indonesia untuk ber-eksperimen dan menciptakan sesuatu," tambahnya.