Pilgub DKI Jakarta
Politisi Gerindra: Jokowi Tidak Netral Untungkan Lawan Ahok
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai Presiden Joko Widodo tak perlu netral di Pilkada DKI Jakarta.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai Presiden Joko Widodo tak perlu netral di Pilkada DKI Jakarta.
Hal itu terkait kekhawatiran Presiden Jokowi akan mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI.
Mengingat, Ahok pernah menjadi Wakil Gubernur DKI, saat Jokowi memimpin ibukota.
"Jokowi enggak perlu netral ya dalam Pilkada DKI ,itu diperbolehkan kok. Wong Jokowi mau jadi jurkamnya Ahok juga tidak ada larangan kok," kata Arief ketika dikonfirmasi, Minggu (24/7/2016).
"Memangnya kalau Jokowi enggak netral dan berpihak pada Ahok terus Ahok akan menang?" tanya Arief.
Menurutnya, isu tersebut harus dilihat sesuai situasi saat ini.
Ia menilai popularitas Presiden Jokowi makin jeblok dan pengangguran semakin tinggi serta lesunya ekonomi.
"Malah semakin beruntung bagi lawannya Ahok jika Jokowi enggak netral alias dukung Ahok," tutur Arief.
Arief menuturkan keberpihakan Jokowi kepada Ahok dinilai wajar. Apalagi, kata Arief, Jokowi sudah seperti kader Golkar dibanding PDI Perjuangan.
"Jadi lumrah lah Jokowi dukung Ahok yang diusung oleh Partai Golkar ,Nasdem yang notabene partai pendukung Jokowi dipemerintahan," katanya.
Jika Ahok akhirnya diusung PDIP di Pilkada DKI, Arief melihat hal tersebut lebih pada keinginan Jokowi. Hal itu dibandingkan dengan keinginan kader PDIP.
"Kita lihat saja nanti. kan diotak Jokowi inginnya partai pendukung pemerintahanya semua dukung Ahok," imbuhnya.