Sabtu, 20 September 2025

KM Zahro Express Terbakar

ABK KM Zahro Akui Tak Ada Pengecekan Penumpang Sebelum Berangkat

KM Zahro Express yang terbakar sempat mendapat limpahan penumpang dari kapal lain sehingga jumlah penumpang mencapai 230 orang.

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Sanusi
Yurike Budiman
KM Zahro Express yang terbakar pada Minggu (1/1/2017) sempat mendapat limpahan penumpang dari kapal lain sehingga jumlah penumpang mencapai 230 orang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misan, seorang anak buah kapal (ABK) KM Zahro Express mengakui tidak ada pengecekan jumlah kapasitas penumpang dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebelum berangkat dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara menuju ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Menurutnya, KM Zahro Express yang terbakar pada Minggu (1/1/2017) sempat mendapat limpahan penumpang dari kapal lain sehingga jumlah penumpang mencapai 230 orang.

Baca: Polisi akan Jemput Paksa Pemilik KM Zahro Express

"60-an lebih, tumpahannya bareng. 67 itu yang sedang dikembangin. Kalau ditambah penumpang Zahro bisa sampai 230 penumpang," jelas Misan usai menghadiri olah TKP di dock kapal Kali Asin, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (5/1/2016).

Terkait pelampung, Misan mengatakan jumlahnya sudah mencukupi. Namun, banyak penumpang yang tidak mau menceburkan diri ke laut saat terjadi kebakaran lantaran takut.

Baca: Basarnas Temukan Life Jacket yang Diduga Berasal dari KM Zahro Express

"Pelampung banyak, sampai terinjak-injak. Salahnya itu yang pakai pelampung malah gak mau nyebur, mau bareng-bareng jadi pada numpuk di depan. Disuruh nyebur susah, padahal sudah pakai," ujarnya.

Misan yang menyeburkan diri terakhir mengaku sempat melihat ada keluarga yang membawa bayi.

"Makanya saya nyebur terakhir itu lihat keluarga bawa bayi, saya ceburin semua, anak satunya tenggelam. Saya rebut pelampungnya, saya selamatkan, saya bawa menuju ke orang tuanya," jelasnya.

Seperti diketahui, dalam olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Kamis (5/1/2017) siang, empat orang ABK dihadirkan untuk menggambarkan kondisi pertama kali terbakarnya kapal Zahro pada Minggu (1/1/2017) saat dalam perjalanan menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

"Mereka dihadirkan untuk menceritakan pada saat awal kejadian ledakan, kemudian memberikan gambaran apa yang sudah mereka lakukan," kata Dirpolair Polda Metro Jaya, Kombes Hero Bachtiar di Kali Asin.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan