Rabu, 5 November 2025

Pilgub DKI Jakarta

Mengaku Pasrah saat Usung Anies-Sandi, Prabowo: Kami Termasuk Partai Hemat Banget

Prabowo mengisahkan, ia beberapa kali memanggil Sandiaga Uno dan menanyakan ketersediaan uang untuk kampanye serta keperluan sosialisasi lainnya.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kanan), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (ketiga kiri) dan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut Tiga Anies Baswedan (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kiri) mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor Urut Tiga tersebut unggul dalam hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Saat itu, proses penghitungan suara di TPS 027, yang tepat berada di depan rumah Megawati, masih berlangsung.

Namun, hingga penghitungan suara rampung dan TPS sepi, Megawati tidak kunjung kembali ke kediamannya.

Pukul 17.45 WIB, pagar rumah Megawati ditutup. Tapi ada beberapa orang petugas keamanan yang masih tampak berjaga di dalam dan luar rumah tersebut.

Selain itu, tampak beberapa orang keluar dari dalam rumah sembari menenteng nasi kotak.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tidak ada aktivitas lagi di kediaman Megawati di Kebagusan.

Hasto mengarahkan para jurnalis untuk meliput ke Hotel Pullman, tempat pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berkumpul.

Pernah Pesimistis
Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman buka-bukaan soal kebijakan Partai Gerindra dan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Sohibul, keputusan mengusung Anies-Sandi membawa beban pikiran tersendiri baginya.

"Alhamdulillah, launching-nya (Anies-Sandi) meriah tapi saya terus menerus punya beban pikiran," kata Sohibul, dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, bukan hal mudah.

Saat itu, posisi elektabilitas Ahok-Djarot sangat tinggi sekitar 43 persen. Sementara, Anies-Sandi hanya belasan persen.

"Ini adalah sesutu yang sangat sulit. Kalau dihitung dengan uang, effort (usaha) dan ikhtiar, kami ini butuh ikhtiar luar biasa dan uang banyak sekali," ujar Sohibul.

Ia bersyukur, perlahan elektabilitas Anies-Sandi semakin tinggi.

"Kami mendapat keberkahan, pasangan kami bisa melampaui petahana sehingga Insya Allah kami akan meraih kemenangan," kata dia.

Hal sama diungkapkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengaku berpasrah diri saat memutuskan mengusung Anies-Sandi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved