Jumat, 5 September 2025

Bom di Kampung Melayu

Demi Kenyamanan Transjakarta Antisipasi Gangguan di Halte Terdampak Bom

Ia tidak ingin peristiwa tersebut mengganggu serta mengurangi pelayanan TJ terhadap para penumpang.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) bersama Direktur PT Transjakarta, Budi Kaliwono (kedua kanan) meninjau Halte Transjakarta yang menjadi lokasi ledakan di Kampung Melayu, Jakarta, Minggu (28/5/2017). Dalam tinjauannya Djarot meminta halte-halte bus Transjakarta dipasangi "metal detector" untuk menjaga keamanan. . TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terdampak pada halte Transjakarta (TJ) di terminal tersebut, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengaku pihaknya tengah mengantisipasi agar kejadian itu tidak kembali terulang.

Ia tidak ingin peristiwa tersebut mengganggu serta mengurangi pelayanan TJ terhadap para penumpang.

"Gangguan di tempat bekas kejadian (ledakan bom) itu kami antisipasi, kami nggak mau ini mengganggu dan mengurangi layanan kami," ujar Budi, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).

Antisipasi tersebut ia lakukan sejak garis polisi di lokasi ledakan dibuka.

Bahkan seharusnya halte TJ sudah dioperasikan sejak Sabtu, 27 Mei 2017 lalu.

Namun operasi tersebut ditunda hingga pembersihan terakhir pada hari ini.

"Oleh sebab itu, dari hari Sabtu (kemarin) pada saat halte sudah bisa digunakan, kami tunda sampai hari ini," katanya.

Penundaan tersebut juga dilakukan agar TJ bisa mengoptimalkan pelayanan demi memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

"Supaya pelanggan tidak terganggu layanannya dan kenyamanannya," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan