Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan di Cengkareng Pernah Dipenjara atas Kasus yang Sama
"Saya menyesal, sangat menyesal berteman sama dia. Anak saya mati," ucap Karno (40) pelan disaat setengah sadar
Tidak hanya keluarga, suara tangis histeris teman sebaya AF pun membuat suasana menjadi semakin berduka.
Berkali-kali, Karno terkulai lemas dipangkuan istri keduanya, Lusiana (38).
Lusi yang juga ibu tiri AF terlihat sibuk menenangkan sang suami yang sempat jatuh pingsan.
Sebelum dimakamkan, korban yang telah putus sekolah itu disalatkan lebih dahulu di sebuah masjid di Komplek Permata Cengkareng.
Setelah itu jenazah AF dibawa ke TPU Pasar Darurat Kapuk, Cengkareng.
Terlihat Karno terus menangis melihat prosesi pemakaman anak keduanya itu. Ia kembali jatuh pingsan ketika jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan di Jakarta Barat itu langsung dipapah dan dibawa ke rumah warga.
Napi kasus yang sama
Sedangkan Lusi saat diwawancarai terkait kematian anak tirinya, menyatakan hanya bisa pasrah dan meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku.
Mengenai sosok WA yang disebut polisi sebagai terduga pelaku, dipaparkan Lusi bahwa pria itu merupakan mantan narapidana Lapas Tangerang, dalam kasus pemerkosaan berujung pembunuhan.
"Jadi, dia (WA) ini memang baru keluar Lapas Tangerang, berbarengan sama Bapak (Karno). Dia teman akrab bapak, dan saya kenalnya itu juga dari bapak. Memang, dia dan bapak sama-sama ya mantan narapidana," kata Lusi.
"Sehari-harinya dia (WA) itu terlihat biasa-biasa saja dan enggak ada gelagat yang aneh. Tetapi, kalau kasusnya si WA ini (dulu) memang sama juga kayak gini, kasus pemerkosaan yang berujung pembunuhan," tambahnya.
Lusi yang enggan menyebutkan kasus suami sendiri itu langsung mengatakan jika perlakuan WA terhadap anaknya membuatnya shock.
Ia tidak menyangka karena saat kejadian, ia dan suaminya tidak ada di rumah.
"Saya dan bapak (Karno) itu lagi di luar. AF di rumah sama dia (WA). Memang, itu WA ini ya tinggal barengnya sama kami. Dizinkan sama bapak. Mungkin di pikiran bapak, WA ini sudah taubat. Ternyata anak saya jadi korban perilaku bejatnya," tutur Lusi.