Kamis, 9 Oktober 2025

Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan di Cengkareng Pernah Dipenjara atas Kasus yang Sama

"Saya menyesal, sangat menyesal berteman sama dia. Anak saya mati," ucap Karno (40) pelan disaat setengah sadar

Editor: Sanusi
IST
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya menyesal, sangat menyesal berteman sama dia. Anak saya mati," ucap Karno (40) pelan disaat setengah sadar dari pingsannya, Minggu (4/6/2017).

'Dia' yang dimaksud Karno adalah WA alias Wahyu, temannya yang telah ia izinkan tinggal bersama di rumahnya.

Ternyata, maksud baik Karno memberikan tumpangan tempat tinggal temannya itu justru membawa petaka bagi anak perempuan Karno, yakni AF (13).

Baca: Pelaku Perkosaan dan Pembunuhan Bocah di Cengkareng Gemar Koleksi Video Porno

Anak baru gede (ABG) itu ditemukan tewas di gudang lantai 2 rumahnya, Jalan Safir RT 003/007, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Ceng­kareng, Jakarta Barat, pada Sabtu (3/6/2017) malam.

Dugaan kuat pelakunya adalah WA. Gudang itu tepat berada di depan kamar WA. Lebih menyedihkan lagi, diduga kuat, sebelum dibunuh, AF terlebih dahulu diperkosa oleh pelaku yang kemudian melarikan diri dan hingga kemarin masih buron.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dugaan kuat, jika pelaku seorang pria berinisial WA yang merupakan teman dekat ayah korban, atas nama Karno," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Eka Baasith kepada awak media, Minggu (4/6/2017).

Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Andi Adnan, pihaknya mendapati sebuah bercak darah pada bantal di dalam ruangan di rumah Karno.

"Korban pertama kali ditemukan oleh kakeknya bernama Suhada di lantai II kediamannya. Korban tewas dalam kondisi merungkel seperti huruf S. Lalu memang betul jika korban ditemukan dalam kondisi leher, tangan, dan kaki, terikat tali rafia. Mengenai pelakunya, ini juga masih diburu," jelasnya.

Dijelaskan Adnan, korban tidak hanya dibunuh, melainkan juga diperkosa pelaku di lokasi kejadian.

"Pelaku membunuh, juga memperkosa korban, di lokasi kejadian. Ada bercak darah di sebuah bantal milik korban. Mengenai hal ini, kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang ada," terangnya.

Setelah ditemukan, jenazah AF kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, untuk diautopsi.

Minggu siang kemarin, jasad ABG malang itu dibawa pulang ke Cengkareng dan kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pasar Darurat Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Histeris

Pantauan Warta Kota, isak tangis keluarga AF pecah saat jenasah AF tiba di kediamannya di Jalan Safir.

Tidak hanya keluarga, suara tangis histeris teman sebaya AF pun membuat suasana menjadi semakin berduka.
Berkali-kali, Karno terkulai lemas dipangkuan istri keduanya, Lusiana (38).

Lusi yang juga ibu tiri AF terlihat sibuk menenangkan sang suami yang sempat jatuh pingsan.

Sebelum dimakamkan, korban yang telah putus sekolah itu disalatkan lebih dahulu di sebuah masjid di Komplek Permata Cengkareng.
Setelah itu jenazah AF dibawa ke TPU Pasar Darurat Kapuk, Cengkareng.

Terlihat Karno terus menangis melihat prosesi pemakaman anak keduanya itu. Ia kembali jatuh pingsan ketika jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan di Jakarta Barat itu langsung dipapah dan dibawa ke rumah warga.

Napi kasus yang sama

Sedangkan Lusi saat diwawancarai terkait kematian anak tirinya, menyatakan hanya bisa pasrah dan meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku.

Mengenai sosok WA yang disebut polisi sebagai terduga pelaku, dipaparkan Lusi bahwa pria itu merupakan mantan narapidana Lapas Tangerang, dalam kasus pemerkosaan berujung pembunuhan.

"Jadi, dia (WA) ini memang baru keluar Lapas Tangerang, berbarengan sama Bapak (Karno). Dia teman akrab bapak, dan saya kenalnya itu juga dari bapak. Memang, dia dan bapak sama-sama ya mantan narapidana," kata Lusi.

"Sehari-harinya dia (WA) itu terlihat biasa-biasa saja dan enggak ada gelagat yang aneh. Tetapi, kalau kasusnya si WA ini (dulu) memang sama juga kayak gini, kasus pemerkosaan yang berujung pembunuhan," tambahnya.

Lusi yang enggan menyebutkan kasus suami sendiri itu langsung mengatakan jika perlakuan WA terhadap anaknya membuatnya shock.
Ia tidak menyangka karena saat kejadian, ia dan suaminya tidak ada di rumah.

"Saya dan bapak (Karno) itu lagi di luar. AF di rumah sama dia (WA). Memang, itu WA ini ya tinggal barengnya sama kami. Dizinkan sama bapak. Mungkin di pikiran bapak, WA ini sudah taubat. Ternyata anak saya jadi korban perilaku bejatnya," tutur Lusi.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved