Gubernur Baru Jakarta
Ini Program Era Jokowi-Ahok-Djarot yang Terhenti, Gagal dan Belum Rampung
Penyerapan anggaran pun lebih banyak dihabiskan untuk operasional kantor dan modal badan usaha milik daerah (BUMD).
Editor:
Ferdinand Waskita
"Berarti catatannya adalah SKPD (satuan kerja perangkat daerah) meskipun ada reformasi birokrasi, ternyata belum bekerja maksimal sehingga banyak sekali proyek-proyek yang masih tertunda, gagal lelang sehingga tidak terserap dengan baik," kata Nirwono.
Program pengentasan kemiskinan di Ibu Kota juga menjadi PR bagi pemerintahan berikutnya, yakni gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Apalagi, Anies-Sandi menjanjikan program membangun tanpa menggusur.
Pekerjaan lain yang belum tuntas yakni program untuk mengatasi kemacetan dengan pembangunan transportasi publik mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) beserta integrasinya.

Koridor 14 dan 15 Transjakarta juga belum terwujud.
PR lainnya terkait penuntasan kemacetan adalah pembangunan trotoar yang lebar dan dilengkapi jalur sepeda.
"Yang belum juga adalah trotoar harus ada jalur sepeda, ini juga belum banyak, integrasi untuk mengurangi macet tadi," ucap Nirwono.
Parkir progresif dengan menerapkan tarif semakin ke pusat kota semakin mahal pun belum dilakukan.
Penerapan sistem e-parking juga banyak yang gagal dan menjadi tantangan pemimpin berikutnya.
Terakhir, Nirwono menyebut catatan bagi pemerintahan Jokowi- Ahok-Djarot yakni terkait penerapan electronic road pricing (ERP) yang juga belum terwujud.
"Sampai dengan tahun kelima ini gagal yaitu penerapan ERP atau jalan berbayar, sampai sekarang tidak berhasil. Ini masih menjadi PR besar untuk menggantikan kebijakan ganjil genap dan pelarangan motor," ujarnya. (NURSITA SARI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Yang Belum Tuntas, Terhenti, dan Gagal pada Era Jokowi-Ahok-Djarot
Viral: Reaksi Netizen soal Janji Anies - Sandi Bangun Stadion setara Old Trafford