Gubernur Baru Jakarta
Penyebutan 'Pribumi' dalam Pidato Anies Baswedan Dikritik Netizen, Simak Transkrip Lengkapnya
Kutipan pidato Anies Baswedan soal pribumi bikin gaduh. Jangan dibaca sepotong-sepotong, inilah transkrip pidato lengkapnya!
Editor:
Rendy Sadikin
Ketika niat lurus telah dituntaskan, ketika ikhtiar gotong royong dalam makna yang sesungguhnya dan didukung dengan doa yang tanpa henti dipanjatkan, maka pertolongan dan ketetapan Allah SWT telah datang.
Tak ada yang bisa menghalangi apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Tak ada pula yang bisa mewujudkan apa yang telah ditolak oleh-Nya.
Baca: Sedih! Jelang Konser di Indonesia, Ed Sheeran Kena Musibah, Tangan Kanannya Patah Setelah Kecelakaan
Warga Jakarta telah bersuara dan telah terpaut dalam sebuah rasa yang sama, yaitu keadilan bagi semua.
Maka dengan mengucap syukur dan doa kepada Allah SWT, Yang Maha Penolong, Yang Maha Melindungi.
Alhamdulillah sebuah fase perjuagan telah terlewati.
Hari ini sebuah amanat besar diletakkan di pundak kami berdua.
Sebuah amanat yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat
Hari ini adalah penanda awal perjuangan dalam menghadirkan kebaikan, dalam menghadirkan keadilan yang diharapkan seluruh warga Jakarta, yaitu maju kotanya bahagia warganya.
Hari ini, saya dan Bang Sandi dilantik jadi gubernur dan wakil gubernur, bukan bagi para pemilih kami saja, tetapi bagi seluruh warga Jakarta.
Kini saatnya bergandengan sebagai sesama saudara dalam satu rumah untuk memajukan Kota Jakarta.
Holong manjalak holong, holong manjalak domu.
Baca: Cantik, Seksi dan Berstatus Sebagai Pacar Lee Min Ho, Bae Suzy Tidak Bahagia?
Begitu pepatah Batak mengungkapkan kasih sayang mencari kasih sayang akan mencari kasih sayang.
Kasih sayang menciptakan persatuan.
Ikatan yang kemarin sempat tercerai, mari
Baca: Cantik, Seksi dan Berstatus Sebagai Pacar Lee Min Ho, Bae Suzy Tidak Bahagia?
ikat kembali, mari kita rajut kembali, mari kita kumpulkan energi yang terserak menjadi energi untuk membangun kota ini bersama-sama.
Saudara-saudara hadirin rakyat Jakarta yang dimuliakan.
Jakarta adalah tempat yang dipenuhi oleh sejarah.
Setiap sudut di kota ini menyimpan lapisan kisah sejarah yang dilalui ratusan bahkan ribuan tahun.
Jakarta tidak dibangun baru kemarin sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga kini Jakarta adalah kisah pergerakan peradaban manusia.
Baca: Bos AirAsia Diam-Diam Nikahi Seorang Gadis Muda Asal Korea
Jakarta adalah melting pot.
Jakarta adalah pusat berkumpulnya berbagai manusia dari seluruh Nusantara.
Bukan hanya Nusantara, bahkan berkumpul dari berbagai penjuru dunia.
Di kota ini interaksi adalah bagian dari sejarahnya, dan di kota ini pula masyarakat Betawi telah menjadi sebaik-baiknya tuan rumah bagi Jakarta.