Senin, 13 Oktober 2025

Pasca-Tawuran Massal, Banyak Pelajar SMK Bhipuri Bolos Sekolah Karena Takut Diserang Balik

"Hari ini ada ancaman dari pihak lain, jadi pada takut," ungkap Kepala SMK Bhipuri Sutrisno kepada wartawan, Rabu (1/8/2018).

Editor: Choirul Arifin
WARTA KOTA/ZAKI ARI SETIAWAN
Sutrisno, Kepala SMK Bhipuri 

Laporan Reporter Warta Kota, Zaki Ari Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sehari setelah tawuran antar-pelajar di Jalan Puspitek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, sebagian besar siswa SMK Bhipuri tidak masuk sekolah karena mendapatkan ancaman dari luar.

"Hari ini ada ancaman dari pihak lain, jadi pada takut," ungkap Kepala SMK Bhipuri Sutrisno kepada wartawan, Rabu (1/8/2018).

Hal itu juga dibenarkan pula oleh Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, setelah jajarannya menyisir SMK Bhipuri Serpong.

Ia mengatakan, sebagian siswa SMK Bhipuri mendapatkan pesan ancamanan balas dendam atas kejadian yang menimpa lawannya dari SMK Sasmita.

Baca: Daftar Lengkap Ruas Tol yang Ditutup Selama Penyelenggaraan Asian Games 2018

"Karena ada broadcast akan ada upaya pembalasan, sebagian besar tidak masuk," terang AKBP Ferdy.

Salah seorang siswi yang masuk sekolah juga mengungkapkan rasa takutnya setelah peristiwa berdarah yang menyeret nama sekolahnya.

"Takut diserang balik saja, padahal kita enggak tahu apa-apa,” kata Safitri, siswi kelas XI SMK Bhipuri.

Menurut Kepala SMK Bhipuri Sutrisno, sekolah yang sudah berdiri sejak 1988 ini sekarang memiliki tiga kelas dengan jumlah siswa kurang dari 100 orang.

Menurut pantauan di lokasi, hanya ada satu kelas yang aktif. Satu kelas tersebut hanya berisikan sekitar belasan pelajar yang mengenakan seragam Pramuka.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved