Kamis, 4 September 2025

Anies dan Prasetio Saling Sindir soal Tanah Abang Kumuh, Begini Kondisi Sebenarnya Tanah Abang Kini

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang menurutnya kembali kumuh.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA
Kondisi Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat saat ini tampak kumuh dan semrawut, tak jauh berbeda dengan kondisi sebelum pembangunan skybridge. Foto diambil Selasa (13/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang menurutnya kembali kumuh.

Padahal, Prasetio menyebut Tanah Abang sudah dirapikan saat Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Politikus PDI-P itu mengaku turut membantu Jokowi kala itu merapikan kawasan Tanah Abang.

Kumuhnya Tanah Abang, kata Prasetio, menjadi persoalan baru yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Sekarang jadi permasalahan baru, di situ jadi tempat kumuh lagi. Dulu saya sebagai salah satu orang yang turut membantu Pak Jokowi, Pak Sekda pada saat itu sebagai wali kota, kapolsek, kapolda, dan pangdam membersihkan tempat itu," kata Prasetio, Senin (12/11/2018).

Menurut Prasetio, Jokowi kini tak mau lagi mengajak tamu negara berkunjung ke Tanah Abang karena kumuh.

Kondisi Jalan Jatibaru Raya yang kumuh menyebabkan sampah menumpuk di tepi jalan. Sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dan material bangunan skybridge. Foto diambil Selasa (13/11/2018).(KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA)
Kondisi Jalan Jatibaru Raya yang kumuh menyebabkan sampah menumpuk di tepi jalan. Sampah-sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dan material bangunan skybridge. Foto diambil Selasa (13/11/2018).(KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA) ()

Baca: Kembali Kumuh, Jokowi Tak Lagi Berani Ajak Tamu Kenegaraan ke Pasar Tanah Abang

Padahal, Jokowi sebelumnya tercatat pernah mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, hingga Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde ke Pasar Tanah Abang.

Prasetio menyebut Jokowi juga khawatir kemacetan akan terjadi ketika ia mengunjungi Tanah Abang, mengingat kawasan tersebut semrawut.

"Pasar Tanah Abang adalah ikon Indonesia, UMKM ya, dan selalu Presiden membawa tamunya ke situ. Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi," ujar Prasetio.

Sindiran Anies Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian menanggapi pernyataan Prasetio soal kondisi Tanah Abang yang kembali kumuh.

Menurut Anies, Prasetio terlalu banyak melakukan kunjungan kerja atau kunker sehingga melupakan persoalan Jakarta.

"Mungkin Pak Ketua (DPRD DKI) kebanyakan kunker, jadi lupa sama Jakarta, malah jadi anggota DPR daerah (lain) tuh nanti," ujar Anies, Selasa (13/11/2018).

Anies juga mempertanyakan pernyataan Prasetio yang menyebut Jokowi tidak mau lagi membawa tamu negara berkunjung ke Pasar Tanah Abang karena kondisi yang kumuh. "Memang ada tamu siapa yang datang? Makanya tanyain tuh, kapan (Jokowi) mau ngajak (tamu negara ke Tanah Abang), terus enggak jadi," kata Anies.

SUASANA KRODIT-Suasana krodit  antara penjalan kaki, kendaraan  dan PKL  dibawah   jembatan layang multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa  (13/11/2018). Pembangunan Skybridge yang belum  selesai . (Warta Kota/Henry Lopulalan)
SUASANA KRODIT-Suasana krodit antara penjalan kaki, kendaraan dan PKL dibawah jembatan layang multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018). Pembangunan Skybridge yang belum selesai . (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/henry lopulalan)

Selain hal tersebut, Anies tak berkomentar soal kondisi Tanah Abang saat ini.

Kompas.com mengunjungi kawasan Tanah Abang pada Selasa kemarin.

Berdasarkan pantauan, kondisi Jalan Jatibaru Raya di Tanah Abang tampak kumuh dan semrawut, tak jauh berbeda dengan kondisi sebelum pembangunan jembatan multiguna atau skybridge.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan