Senin, 8 September 2025

Sederet Fakta Kasus Pembunuhan Anak Punk di Pamulang: Lahan Mengamen, Diculik, dan Perencanaan

Kasus penemuan mayat di lahan kosong bekas gerai Seven Eleven, dekat persimpangan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) semakin terang.

Penulis: Adi Suhendi
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Aparat kepolisian dari Polres Tangsel dan Polsek Pamulang menggelar rekonstruksi kasus pembenuhan anak punk yang jenazahnya ditemukan di persimpangan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (6/2/2019). 

Balas dendam pun menjadi alasan kenapa MR yang berasal dari Kecamatan Ciputat dihabisi dengan cara sadis.

"Motif dari kejadian ini adalah unsur balas dendam akibat pertikaian anak punk satu hari sebelumnya," terang Ferdy di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (4/2/2019).

Menurut Ferdy, keributan satu hari sebelum pembunuhan MR disebabkan perebutan lahan tempat mengamen.

"Karena salah satu sumber penghasilan mereka dengan mengamen," ujar Ferdy.

Baca: Fakta Kecelakaan Bus Kramat Djati, Kronologi, Daftar Korban hingga Sopir yang Sempat Kabur

Ikkiusan, pelaku yang melakukan tindakan kejam di beberapa bagian tubuh korban menjelaskan alasannya berani menghabisi nyawa Ridwan yang masih di bawah umur.

"Karena spontanitas, karena saya ditikam duluan (saat perkelahian satu hari sebelumnya-red)," jelas Ikkiusan.

Dari informasi yang dikumpulkan penyidik, jari dan kelingking korban dibuang di anak kali Ciliwung.

Sedangkan pisau yang menjadi alat bukti dibuang di Pelabuhan Ratu.

Sampai saat ini, polisi masih memburu 4 pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Diculik

Sebelum dibunuh, korban diculik dua orang.

E (15), rekan korban yang merupakan anak punk bercerita, sekitar pukul 13.00 WIB , ia dan korban sedang berjalan di bilangan Pasar Ciputat.

Kemudian datang dua orang dengan mengendarai satu sepeda motor, satu di antaranya mengenakan seragam ojek online.

Sebelum korban dipaksa ikut mereka, keduanya menanyakan nama seseorang kepada E dan MR.

"Saya sama korban diberentiin sama dua orang, dia nanya kenal ini ga, kita jawab ga tau kita baru sampe. Terus korban dipaksa ikut sama mereka, padahal udah nolak," kata E di Polsek Serpong.

Baca: Maling Ini Hendak Kabur dari Kejaran Warga, Lari ke Gang Buntu, Tubuhnya Babak Belur Dihajar Massa

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan