Fakta Penemuan Mayat Wanita di Pinggir Tol Jagorawi: Kronologi, Luka di Kepala, dan Ciri Khusus
Mayat wanita tanpa identitas ditemukan di Taman Kota Tol Jagorawi, Kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (7/4/2019).
Penulis:
Adi Suhendi
"Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga perempuannya diharap melapor. Bisa ke Polsek Makasar atau RS Polri dan bisa ke kantor polisi terdekat. Karena kita membutuhkan identitas dan keterangan keluarga," ujarnya.
Lokasi tempat istirahat sopir
Warga Kelurahan Kebon Pala yang beraktivitas di Jalan Usman Harun dekat lokasi penemuan mayat mengaku heran karena polisi memperkirakan mayat sudah dua hari dikubur.
Meski minim penerangan, lokasi penemuan mayat hanya berjarak sekitar lima meter dari jalan dan merupakan lokasi para sopir beristirahat.
Nainggolan (48), seorang warga sekitar mengatakan lokasi tempat penemuan mayat nyaris tak pernah sepi karena dijadikan tempat parkir para sopir yang hendak beristirahat.

"Kalau dibilang rawan ya karena gelap, enggak ada lampu. Tapi di lokasi itu sebenarnya ramai, banyak sopir berhenti istirahat. Dari yang pada tidur, buang air kecil, semua berhentinya di sana. Dini hari banyak saja mobil yang berhenti," kata Nainggolan di Makasar, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
Di hari kejadian atau dua jam sebelum mayat ditemukan, Nainggolan yang berjalan kaki melewati lokasi menuturkan ada sekitar tiga truk besar terparkir namun tak sadar ada mayat yang terkubur.
Baca: Mayat Wanita Ditemukan Terkubur di Taman Kota Tol Jagorawi, Diduga Korban Pembunuhan
Bau tumpukan sampah yang berserakan di sekitar lokasi diduga membuat Nainggolan dan para sopir mengacuhkan bau bangkai dan lalat yang seliweren di atas gundukan mayat.
"Waktu hari penemuan paginya saya jalan kaki, ada beberapa sopir truk yang lagi tidur. Mereka juga enggak melihat ada gundukan atau mencium bau busuk. Makannya warga heran pas ada penemuan mayat," ujarnya.
Sarif (37), warga sekitar lainnya juga mengaku heran dengan dugaan bahwa jasad perempuan misterius yang memiliki tahi lalat di bawah kuping kanan itu sudah dua hari terkubur.
Merujuk keterangan seorang pemulung yang setiap harinya mencari sampah di lokasi, dia menyebut tak ada satu warga yang menyadari gundukan tertutup daun pisang itu.

"Ada yang biasa nyari sampah di sana, namanya pak de. Tapi dia juga bilang enggak melihat ada gundukan atau nyium bau busuk, padahal setiap hari dia nyari sampah di sana," tutur Sarif.
Selain pemulung dan para sopir yang beristirahat di lajur kiri jalan dekat mayat dikubur, Sarif menyebut tak ada warga yang menyambangi lokasi.
Personel PPSU dan tim hijau pun tak bertugas di sana karena Taman Kota merupakan kewenangan Jasa Marga, bukan Pemprov DKI Jakarta.
"Enggak sepi-sepi banget sih lokasinya, apalagi mayat itu ditemuin di posisi kiri jalan. Di situ jadi tempat sopir-sopir biasa istirahat, jadi parkir dekat sana terus jalan beli kopi," kata dia.