Sabtu, 6 September 2025

Sudah 4 Hari Bocah 3 Tahun Korban Penculikan Belum Ditemukan, Mencuat Dugaan Keterlibatan Suami

Kasus Penculikan di Bekasi belum juga menemukan titik terang. Polisi berupaya keras mendapatkan kembali anak yang diculik itu

TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Aprilia Lestari ibu kandung korban penculikan di Masjid Al-Amin Bintara Jaya III Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sudah empat hari Aprilia Lestari mencari anaknya, Anisa Suci Ardiwibowo (3) yang diculik orang tak dikenal.

Keberadaan balita bernama Anisa Suci Ardiwibowo (3) tersebut masih misterius.

Baca: Ibunda kepada Penculik : Balikin Anak Saya, Jangan Sampai Diapa-apain Dia

Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Polres Metro Bekasi Kota yang kini dibackup Tim Jatanras Polda Metro Jaya, masih terus melakukan upaya mencari pelaku dan bocah tersebut.

"Polres Metro Bekasi Kota untuk sementara ini kita masih melakukan penyelidikan, di mana dibantu, dibackup Tim Jatanras Polda Metro Jaya," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing, saat dikonfirmasi, Jumat (12/4/2019).

Saat ditanya soal identitas pelaku, Kompol Erna mengaku belum bisa menginformasikan hal tersebut.

"Sementara kami masih melakukan penyelidikan ya. Kami masih bekerja dan terus berusaha temukan pelaku dan anak itu," ujarnya.

Soal pelaku yang terekam kamera pengawas (CCTV), Erna menyebut masih mendalaminya.

"Kita sudah dapat bukti CCTV di TKP, masih kita dalami CCTV itu. Petunjuk lain juga masih kita dalami lagi," tuturnya.

Sejauh ini sudah ada lima saksi yang diperiksa, yakni ibu korban, nenek korban, kakek korban, marbot masjid, dan warga sekitar yang berada di lokasi kejadian saat itu.

"Sketsa wajah pelaku nanti kalau sudah didapat dari hasil lidik, kita akan informasikan kembali ya. Termasuk, dugaan keterlibatan dari pihak laki-laki atau ayah korban, belum bisa kita kasih tahu," paparnya.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, penculik balita usia tiga tahun di Bintara Jaya III, Bekasi Barat, Kota Bekasi, sempat membelikan makanan sebelum membawa kabur balita tersebut.

Warung tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari Masjid Al Amin, lokasi penculikan balita tersebut.

Joni (65), pemilik warung, membenarkan ada seorang perempuan paruh baya bersama balita tersebut datang ke warungnya untuk membeli jajanan.

Perempuan itu datang bersama anak itu sekitar pukul 09.30 WIB.

Awalnya perempuan itu ingin membeli permen untuk balita tersebut, tetapi dirinya melarangnya, karena takut giginya rusak.

"Iya memang datang ke warung saya, perempuan itu bilang, pak beli permen. Tapi saya bilang jangan permen, nanti rusak giginya. Ini biskuit saja," ujar Joni sambil menirukan gaya bicaranya saat diwawancara Wartakotalive.com, Jumat (12/4/2019).

Joni menjelaskan, saat datang ke warung, anak itu dalam keadaan meronta dan menangis, tetapi ketika sudah diberikan biskuit, tangis anak itu berhenti.

Kemudian, perempuan itu mengambil uang dari dalam tasnya sambil berjongkok dan langsung membayarnya.

Selepas itu, perempuan itu pergi membawa anak itu dengan cara digendong.

"Pertama saya lihat kayak ada rasa ketakutan pada perempuan itu. Dia pakai baju biru gamis bermotif dan kerudung merah hati. Dia juga pakai tas selempang warna cokelat," ungkapnya.

Perempuan itu tidak banyak bicara saat berada di warung Joni, dan lebih sering menundukkan kepalanya.

"Awal datang saya lihat jelas mukanya, tapi ke sananya dia nunduk terus. Enggak lama, sekitar lima menit aja ada di warung saya," jelasnya.

Joni masih ingat jelas wajah pelaku penculikan tersebut. Perempuan itu berumur sekitar usia 50 tahun, tingginya sekitar 150 sentimeter. Badannya kurus dan warna kulitnya gelap.

Sedangkan anak itu pada saat datang ke warungnya menggunakan baju berwana pink dan celana hitam ketat sebetis.

"Anaknya memang lucu cantik, rambutnya ikal pendek seleher. Saya kalau disuruh gambarin atau ditunjukin saya ingat bangat," paparnya.

Setelah dari warungnya, lanjut Joni, perempuan itu kembali pergi ke arah masjid, sambil menggendong sang bocah.

"Hanya sebatas itu yang bisa saya sampaikan. Enggak lebih engga kurang. Saya juga enggak sadar kalau itu pelaku penculikan. Saya enggak kenal sama anak itu. Dikira saya ya itu neneknya," paparnya.

Sebelumnya, aksi penculikan balita usia tiga tahun yang terjadi lingkungan Masjid Al-Amin, Bintara Jaya III, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, terekam kamera pengawas (CCTV).

Baca: Fakta-fakta Penculikan Anak yang Terjadi di Masjid Al-Amin Bintara Jaya Bekasi

Balita usia tiga tahun itu bernama Anisa Suci Ardiwibowo. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/4/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Berikut ini lima fakta penculikan balita usia tiga tahun di Bekasi:

1. Terekam CCTV

Dalam rekamanan kamera CCTV yang terpasang di Masjid Al-Amin, terlihat seorang perempuan menggunakan kerudung merah hati dan baju biru, datang dan menghampiri anak tersebut.

Awalnya perempuan yang diduga pelaku tersebut mengajak ngobrol dan memberikan balita itu makanan, sebelum akhirnya menggendong dan membawanya kabur.

Dalam rekaman CCTV saat anak itu diculik, terlihat ada jemaah masjid, baik di teras maupun jamaah yang masuk ke dalam masjid.

2. Diculik Saat Bermain di Masjid

Sri Wahyuni (34), nenek balita tersebut menjelaskan, saat kejadian, dirinya sedang mandi. Cucunya itu juga berada di dalam rumah. Cucunya itu lalu keluar melalui jendela rumah.

"Saya lagi mandi, cucu saya kunci di rumah, biar enggak keluar. Enggak tahunya dia malah keluar lewat jendela. Saya kaget juga selepas beres mandi, cari-cari enggak ada," ungkapnya.

Saat mengetahui cucunya hilang, dirinya langsung mencarinya dan bertanya kepada sejumlah tetangga.

Lokasi kejadian penculikan di lingkungan Masjid Al-Amin, Bintara Jaya III, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi
Lokasi kejadian penculikan di lingkungan Masjid Al-Amin, Bintara Jaya III, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

"Saya tanya tetangga, sama warga, enggak pada lihat cucu saya. Ada yang bilang tadi main di masjid dekat rumah. Saya cari di masjid enggak ada," tuturnya.

"Dikasih tahu cek CCTV saja, saya minta pengurus masjid di CCTV-nya. Ternyata benar cucu saya dibawa seorang perempuan, diculik," sambungnya.

Setelah melihat rekaman CCTV tersebut, Sri bersama orang tua anak tersebut melaporkan kejadian penculikan ini ke kantor polisi setempat.

"Saya baru kepikirian CCTV. Saat dicek benar ada yang culik cucu saya. Langsung hari itu juga ibunya buat laporan polisi," ucapnya.

Sri menjelaskan, cucunya itu tinggal bersamanya, sebab orang tuanya sedang tidak berada di rumah.

3. Pelaku Belikan Makanan dan Mainan

Jemaah yang ada di dalam rekaman aksi penculikan anak di Bekasi itu bernama Ahmad.

Saat peristiwa penculikan anak tersebut, Ahmad sedang duduk di teras tak jauh dari lokasi ibu yang diduga pelaku penculikan.

Ia mengaku sempat melihat korban. Tetapi, dirinya tidak mengetahui kalau saat itu korban bersama seorang penculik.

Foto selebaran korban penculikan mulai disebar pihak keluarga di sejumlah titik di Bekasi, Kamis (11/4/2019)
Foto selebaran korban penculikan mulai disebar pihak keluarga di sejumlah titik di Bekasi, Kamis (11/4/2019) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

"Saya sempat lihat lagi diajak ngobrol, dikasih makan. Terus gendong, tapi enggak tahu kalau itu penculik. Saya lihat selintas gitu aja, sebentar aja di lokasi," ungkapnya.

Kemudian, seorang jemaah yang terlihat dalam rekaman CCTV itu, merupakan seorang marbot masjid bernama Sutarno.

Ia juga mengaku sempat melihat balita tersebut bersama seorang wanita paruh baya. Namun, ia tidak menyadari kalau wanita itu merupakan penculik.

"Saya lihat anak itu lagi asyik main ngobrol sama ibu-ibu umuran cukup tua, sudah nenek-nenek lah. Anaknya dibeliin makanan sama mainan. Tapi saya enggak sadar itu mau nyulik, saya lewat gitu aja masuk ke masjid," paparnya.

Sutarno menjelaskan, dari tampilannya, nenek itu seperti nenek-nenek sayang cucu. Korban juga bercanda dan mengobrol dengan nenek itu.

"Itu jadi saya kira itu kan memang cucunya. Di sini soalnya kan dekat sekolah TK," ucapnya.

Ia mengungkapkan pelaku ketika itu sendirian membawa tas selempang.

4. Pelaku Sering Ada di Lokasi Penculikan

Sutarno, seorang marbot masjid menjelaskan, terduga pelaku sering datang ke masjid itu, tetapi tidak ada hal yang mencurigakan.

"Pernah beberapa kali ke sini, enggak ada yang mencurigakan. Nongkrong aja dia bawa tas sama pakaian. Umur sekitar 60, enggak pernah ngobrol. Orangnya sih sehat, enggak terlihat gangguan jiwa," paparnya.

Ia menambahkan, pelaku berada di lokasi sekitar 10 menit. Kemudian, anak itu digendong dan dibawa pelaku menuju jalan raya.

"Memang kalau saya lihat anak ini berani suka main ke sana ke sini. Sering main juga ke lingkungan masjid," bebernya.

5. Ibu Korban Mohon Anaknya Dikembalikan

Aprilina Lestari (18), orang tua Anisa Suci Ardiwibowo (3), menangis memohon kepada penculiknya agar anaknya segera dikembalikan.

"Saya mohon kepada ibu yang menculik anak saya segera kembalikan anak saya, saya mohon. Saya sayang sama dia, kasihan anak saya," kata Aprilina.

Aprilina yang tak bisa membendung air matanya, berharap agar anaknya bisa pulang dengan selamat.

"Kalau memang ibu sayang sama anak saya, tolong kembalikan anak saya. Anak saya jangan diapa-apakan," pintanya.

"Kalau memang ibu sayang suka sama anak saya, bukan begitu saja. Ibu datang main saja ke rumah, enggak apa-apa kok. Saya tiap hari kerja buat nafkahi anak, tapi malah ibu yang bawa anak saya," tambahnya, dengan wajah berlinang air mata. 

Aprilina Lestari (18), ibu korban, berharap anaknya bisa segera ditemukan.

"Harapan semoga anak saya bisa segera ditemukan. Tolong ibu yang bawa anak saya kembalikan anak saya," ungkapnya saat ditemui Wartakotalive.com, di Mapolrestro Bekasi Kota, seusai memberikan keterangan kepada penyidik, Rabu (10/4/2019) malam.

Aprilina mengungkapkan, saat diculik anaknya menggunakan baju berwarna pink dan celana leging hitam.

Ada pun cirinya, anaknya berambut ikal dengan panjang seleher.

"Ciri-ciri yang menonjol ada bekas bisul di dagunya. Soalnya habis kena bisul, bekas bisulnya masih ada, kan belum kempes bangat," jelasnya.

Sejauh ini, dirinya telah berusaha mencari anaknya di sejumlah tempat, mulai dari stasiun kereta api, rumah sakit, hingga alun-alun pusat keramaian.

"Saya juga sudah cari ke Pondok Gede, Taman Mini, Pulogebang. Saya juga sudah sebar ke media sosial, ke grup pengajian, kantor sama grup teman-teman. Semoga cepat ketemu," harapnya.

Aprilina juga memohon kepada penculiknya agar anaknya segera dikembalikan.

"Saya mohon kepada ibu yang menculik anak saya segera kembalikan anak saya, saya mohon. Saya sayang sama dia, kasihan anak saya," pintaa Aprilina.

Aprilia berharap agar anaknya bisa pulang dengan selamat.

"Kalau memang ibu sayang sama anak saya, tolong kembalikan anak saya. Anak saya jangan diapa-apakan," tuturnya.

"Kalau memang ibu sayang suka sama anak saya, bukan begitu saja. Ibu datang main saja ke rumah, engga apa-apa kok. Saya tiap hari kerja buat nafkahi anak, tapi malah ibu yang bawa anak saya," ujarnya dengan wajah berlinang air mata.

Penulis : Muhammad Azzam

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Penculikan Anak di Bekasi, Ayah Korban Terlibat?

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan