Kamis, 11 September 2025

Pilpres 2019

Ada Aksi Massa 22 Mei, Penumpang KRL di Serpong Gagal Borong Baju Lebaran di Tanah Abang

"Ini nyebelin, saya sudah cuti mau beli baju," kata Sanum yang duduk dekat loket Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan

Editor: Sanusi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Buntut dari kericuhan atau bentrokan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, antara warga dan aparat membuat perjalanan commuter line terhambat.

Tak hanya itu, dampak kerusuhan Tanah Abang juga membuat Stasiun Tanah Abang ditutup.

Sehingga, salah seorang warga Tangerang Selatan, Sanum gagal beli baju Lebaran di Tanah Abang.

Pria 30 tahun yang tinggal di Kawasan Serpong ini, rupanya tampak kesal dengan pengumuman itu.

Pasalnya, rencana beli baju lebaran di Tanah Abang pupus sudah.

Sebab, sejumlah penumpang kereta ain yang hendak berangkat menuju Tanah Abang, harus mengurungkan niatnya.

Saat mendengar petugas mengumumkan Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah ditutup, Rabu (22/5/2019).

"Ini nyebelin, saya sudah cuti mau beli baju," kata Sanum yang duduk dekat loket Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, bersama teman-temannya.

Masyarakat yang dapat melintas dari Stasiun Tanah Abang ke JPM melalui akses penghubung yang mulai dibuka pada pagi tadi, Jumat (7/12/2018).
Masyarakat yang dapat melintas dari Stasiun Tanah Abang ke JPM melalui akses penghubung yang mulai dibuka pada pagi tadi, Jumat (7/12/2018). (TribunJakarta/Leo Permana)

Sanum mengaku memang tidak melihat televisi terkait perkembangan kerusuhan yang sudah berlangsung sejak Selasa (21/5/2019) malam.

"Kirain saya ga sampai Tanah Abang, kirain saya di Bawaslu saja," imbuhnya.

Kini Sanum belum tahu apakah akan tetap berangkat ke Tanah Abang atau pulang ke rumahnya. Padahal rencana belanja pakaian sudah disiapkannya sejak jauh hari.

Daerah Tanah Abang yang porak-poranda pasca kericuhan, Rabu (22/5). (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)
"Karena di sana (Tanah Abang) murah, banyak pilihannya," tambahnya.

Sementara itu, petugas di Stasiun Rawa Buntu terus memberikan pengumuman penutupan Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah.

Penumpang kereta Maja - Tanah Abang pun saat ini hanya dapat berhenti di Stasiun Kebayoran.

Stasiun Tanah Abang Ditutup

Jelang aksi 22 Mei 2019 di Jakarta, simak rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan Polda Metro Jaya.
Jelang aksi 22 Mei 2019 di Jakarta, simak rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan Polda Metro Jaya. (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Saat ini Stasiun Tanah Abang ditutup untuk sementara waktu.

Penyebab Stasiun Tanah Abang ditutup akibat kerusuhan aksi 22 Mei 2019.

Sampai saat ini, situasi terkini kerusuhan di Tanah Abang atau bentrokan aksi 22 Mei di Tanah Abang masih berlangsung.

Diketahui bentrok terjadi karena pendukung Paslon Capres-Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak terima atas hasil Pemilu 2019 yang dianggap curang.

"Ya betul (ditutup). KRL dari arah Bogor perjalanan hanya sampai dengan Manggarai karena di depan stasiun masih rusuh," ujar SM Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa, Rabu (22/5/2019).

Ia pun mengarahkan sejumlah petugas untuk menjaga Stasiun Tanah Abang.

Sedangkan penumpang yang masih ada di Stasiun Tanah Abang diarahkan ke KRL transit yang tersedia.

"Karena masih rusuh akses jalan masuk ke stasiun ditutup. Penumpang ada, tapi mayoritas naik KRL transit," kata Eva.

Tak Terima Naik Turun Penumpang Commuter Line

Penumpang Commuter Line kini tidak dapat naik dan turun di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Seorang petugas di Stasiun Rawa Buntu terus mengumumkan hal itu kepada para calon penumpang.

"Untuk Stasiun Tanah Abang dan Palmerah tidak menerima naik turun penumpang," ucap seorang petugas Stasiun Rawa Buntu menggunakan pengeras suara.

Penumpang dari arah Maja-Tanah Abang kini hanya dapat turun sampai Stasiun Kebayoran.

Sejumlah penumpang yang menuju ke Tanah Abang dan Palmerah pun terpaksa harus mengurungkan niatnya.

Menurut Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, penutupan dua stasiun itu dilakukan untuk melindungi para penumpang.

"Rekayasa tersebut perlu diambil setelah mempertimbangkan perkembangan situasi di sekitar Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah. Langkah ini juga diambil karena KCI mengutamakan keselamatan para pengguna KRL," jelas Anne melalui keterangan tertulisnya.

Suasana di Tanah Abang hingga Kantor Bawaslu pun masih panas antara massa dengan aparat.

Kericuhan itu sudah berlangsung sejak Selasa (21/5/2019) malam.

Berangkat Dari Stasiun Bekasi

Sejumlah peserta aksi 22 Mei, mulai berdatangan ke Stasiun Bekasi untuk menuju Jakarta.

Mereka rencananya bakal bergabung dengan massa aksi lainnya, untuk melakukan aksi demontrasi di Bawaslu RI maupun KPU RI.

Pengamatan Warta Kota, peserta aksi yang berangkat dari Stasiun Bekasi terbilang sepi.

Sejak pukul 08.00 hingga 10.00 WIB hanya 10 orang yang berangkat dari Stasiun Bekasi.

Rahmat salah satunya, peserta aksi asal Babelan Bekasi berangkat menuju Jakarta untuk ikut aksi 22 Mei dari Staisun Bekasi.

Dirinya datang dengan lima orang temannya, menggunakan kereta ke Jakarta.

Rahmat bersama temannya menggunakan baju koko lengkap dengan kopiah dan sorban yang dililitkan dilehernya.

"Iya mau ke Jakarta ikut aksi 22 Mei," kata Rahmat kepada Wartakota di Stasiun Bekasi, Rabu (22/5/2019).

Rahmat mengungkap dirinya baru bisa ikut aksi ke Jakarta dikarenakan Selasa kemarin bekerja.

"Kemarin kerja ada urusan, kalau teman-teman si sudah dari kemarin ikut aksi. Kita hari ini," ujarnya.

Rahmat mengaku datang atas nama pribadi mengikut aksi ke Jakarta.

"Memang berangkat pribadi-pribadi aja ksana," ujarnya.

Rahmat juga mengaku tidak takut jika harus dirazia oleh aparat kepolisian.

"Engga takut buat apa takut, kita kan damai. Semoga lancar dan engga ada hambatan dijalan, bisa gabung dengan teman-teman lain," katanya.

Pantauan Warta Kota, saat rombongan Rahmat tidak mendapatkan pemeriksaan ketat kepolisian, mereka hanya diperiksa barang menggunakan alat metal detector oleh petugas stasiun. (Zaki Ari Setiawan

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gara-Gara Aksi 22 Mei 2019, Sanum Gagal Beli Baju Lebaran di Tanah Abang, Padahal Sudah Ambil Cuti

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan