Rabu, 10 September 2025

Satpol PP Usir Nelayan dari Pulau Reklamasi, Anies Baswedan: Yang Berani Usir, Kami Usir Balik!

Pagi tadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI kedapatan usir nelayan yang mencoba injakan kaki di Kawasan Pantai Maju, Jakarta Utara.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditemui setelah upacara HUT ke-74 RI di Kawasan Pantai Maju, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2019). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagi tadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI kedapatan usir nelayan yang mencoba injakan kaki di Kawasan Pantai Maju, Jakarta Utara.

Peristiwa itu terjadi saat jajaran Pemprov DKI tengah menggelar upacara peringatan HUT RI ke-74 di atas daratan buatan itu.

Ditemui usai upacara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa seluruh lahan di Kawasan Pantai Maju terbuka bagi seluruh penduduk Indonesia tanpa terkecuali. Termasuk nelayan.

"Pokoknya terbuka buat seluruh warga negara. Nggak berdasarkan profesi dong keterbukaannya," tegas Anies di lokasi, Sabtu (17/8/2019).

Baca: Anies Sebut Pulau Reklamasi Milik Indonesia, Yunarto Wijaya Sindir Anies Lagi Bikin Gimmick

Menanggapi peristiwa pengusiran nelayan karena arogansi Satpol PP pagi tadi, Anies mengaku bakal menindak tegas oknum-oknum tersebut.

Bahkan, Anies menyebut mereka yang berani usir atau halang-halangi nelayan menginjakkan kaki di atas tanah hasil reklamasi, bakal diusir balik oleh Pemprov DKI.

"Yang berani ngusir, nanti diusir sama Pemprov (DKI)," tegasnya lagi.

Tapi Anies tidak menjelaskan rinci seperti apa tindakan pengusiran yang akan dilakukan Pemprov DKI terhadap oknum Satpol PP tersebut.

Pada akhirnya, akankah Anies menindak tegas oknum anggota Satpol PP yang semena-mena mengusir nelayan pagi tadi?

HUT RI Ke-74, Satpol PP Usir Nelayan Karena Injak dan Tepikan Perahu di Pulau Reklamasi

Diberitakan sebelumnya, salah seorang nelayan yang duduk-duduk dan menyandarkan perahunya pada bantaran bebatuan di pulau reklamasi, Teluk Jakarta diusir akibat arogandi Satpol PP DKI.

Nelayan itu diminta untuk angkat kaki dan menjauhi Kawasan Pantai Maju, Jakarta Utara.

Peristiwa ini terjadi saat upacara pengibaran bendera peringatan HUT RI ke-74, tengah berlangsung di atas tanah urukan hasil reklamasi tersebut, Sabtu (17/8/2019).

Baca: Alasan SBY Tak Hadiri Upacara HUT Ke-74 RI di Istana Merdeka

Baca: Pidato Kemerdekaan Anies: Tanah Reklamasi Adalah Bagian Baru Indonesia

Awalnya nelayan yang tidak diketahui namanya itu sedang duduk-duduk pada bebatuan di bantaran pulau. Sedangkan perahu kecil nan konvensionalnya itu ia tepikan di sebelah kiri.

Baca: Anies Baswedan Akan Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-74 RI di Pulau Reklamasi Teluk Jakarta

Kemudian tiba-tiba salah satu anggota Satpol PP turun ke bantaran menghampiri sang nelayan.

Dia meminta si nelayan untuk angkat kaki dan pergi menjauh dari Kawasan Pantai Maju.

Tapi ironis, ternyata pengusiran tersebut hanya karena sang Gubernur Anies Baswedan mau meninjau titik lokasi itu, selepas upacara.

"Pak geser dulu, Bapak (Anies Baswedan) mau ke sini," kata Petugas Satpol PP itu kepada si nelayan di lokasi.

Sambil menunduk si Satpol PP minta nelayan untuk menjauh. Dia juga nampak memperlihatkan gestur tangan saat mengusir si nelayan. Beberapa anggota Satpol PP lainnya juga ikut mengawasi dari kejauhan.

Dengan ekspresi berat hati, si nelayan kemudian langsung menuruti apa perkataan anggota Satpol PP tadi. Ia menjauh 50 meter dari titik lokasi awal dengan mengayunkan bambu panjang sebagai pendorong perahu kecilnya. Tapi tak lama ia kemudian berhenti sejenak.

Di rasa jarak tersebut sudah cukup jauh, anggota Satpol PP yang sama, kembali mengusir si nelayan untuk kali kedua dengan nada cukup tinggi.

"Hei, Geser lagi pak," teriaknya sambil mengarahkan tangan ke arah laut.

Seketika, si nelayan pergi makin menjauh hingga tidak lagi terlihat di sekitaran Pulau D reklamasi itu.

Tindakan Pengusiran Nelayan, Bertolak Belakang dari Pidato Kemerdekaan Anies Baswedan

Tindakan pengusiran nelayan oleh anak buahnya itu seakan menjadi contoh bahwa apa yang disampaikan Anies dalam pidato kemerdekaannya hari ini, bertolak belakang dari kenyataan di lapangan.

Anies dalam pidatonya menjelaskan, bahwa alasan dirinya menggelar upacara kemerdekaan HUT RI ke-74 di atas tanah hasil reklamasi, sebagai simbol bahwa bentangan lahan luas di teluk Jakarta juga merupakan Tanah Air Indonesia. Tanah yang dimiliki oleh seluruh bangsa dan bukan kepunyaan pribadi atau swasta.

Anies menegaskan, pulau buatan itu bukan kawasan ekslusif bagi golongan tertentu saja. Kawasan Pantai Maju terbuka bagi masyarakat yang ingin mengaksesnya.

"Lahan ini dahulunya tertutup seakan milik pribadi, bahkan unsur pemerintah masuk pun sering mengalami kesulitan. Hari ini kita selenggarakan upacara di sini untuk mengirimkan pesan pada semua bahwa ini adalah tanah air kita," tutur Anies dalam sambutannya di Kawasan Pantai Maju, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2019)..

"Ini adalah tanah kita dan kita ingin memastikan bahwa benderan merah putih pun berkibar di tanah ini. Ini di bawah negara Republik Indonesia," lanjut dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan