2 Mayat Dibakar di Mobil
Berencana Bunuh Pupung Sadili Sejak Lebaran, Aulia Kesuma: Saya Sudah Enggak Kuat
Niat Aulia Kesuma untuk menghabisi suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya ternyata sudah lama.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Adi Suhendi
Awalnya, Aulia berencana membunuh Edi dengan disantet namun cara ini gagal.
Cara selanjutnya, adalah dengan cara menembak, tapi kembali gagal karena dirinya kesulitan mendapatkan senjata api secara ilegal.
Akhirnya pembunuhan diambil karena utangnya sudah harus dibayar dalam waktu dekat.
Sehingga dirinya harus menguasai aset milik Edi demi membayar utang di Bank.
Asal usul utang Rp 10 Miliar
Asal usul kekejaman Aulia Kesuma terhadap suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (53) serta M Adi Pradana alias Dana (23) terungkap.
Aulia Kesuma membeberkan alasan dirinya membunuh dan membakar mayat Pupung Sadili dan Dana.
Kepada awak media ia menjelaskan asal usul utang yang menjadi penyebab dirinya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Menurut pengakuannya, utang Rp 10 miliar terhadap sejumlah bank yang melilit dirinya sebetulnya pinjaman yang diajukan Pupung Sadili yang mengatasnamakan dirinya.
"Utangnya atas nama saya karena pak Edi tidak bisa mengajukan pengajuan bank karena namanya pak Edi sudah di-blacklist di bank-bank," ujar Aulia Kesuma di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca: LMAN dan PT PLN Tandatangani Perjanjian Kerjasama Operasional Pemanfaatan Aset Eks Kilang LNG Arun
Baca: Aulia Kesuma Ungkap Fakta Baru Soal Utang Rp 10 Miliar ke Bank : Aset Tergadai Saya Bingung
Ia pun menjelaskan awal mula utang piutang tersebut.
Utang pertama kali diajukan pada 2013, saat itu Aulia mengajukan utang sebesar Rp 700 juta di Bank Mandiri untuk usaha restoran.
Namun, usaha restoran tersebut terus merugi karena pengeluaran yang lebih besar dibanding pendapatan.
Bahkan mereka sampai tidak bisa membayar utang kepada karyawan restoran.
Akhirnya mereka mengajukan pinjaman lagi sebesar Rp 1,3 miliar di bank yang sama.