2 Mayat Dibakar di Mobil
Runut Cerita Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tirinya, Terungkap Pemicunya Tak Hanya Utang Semata
Aulia Kesuma menceritakan runut peristiwa pembunuhan suaminya Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, Dana.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aulia Kesuma, otak pembunuhan suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M. Adi Pradana alias Dana (23) menceritakan runut peristiwa yang membuat dirinya tega menghabisi orang terdekatnya.
Aulia Kesuma mengungkapkan awal pernikahan dirinya dengan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili pada 2011 silam.
Kepada wartawan, Aulia Kesuma mengaku awalnya dirinya tidak tertarik untuk menjadi istri Pupung Sadili.
Namun permintaan, M Adi Pradana alias Dana membuat dirinya bersedia menjadi istri dari Pupung Sadili.
Ketika itu, menurut pengakuan Aulia, Dana meminta dirinya sambil menangis untuk menikahi ayahnya, Pupung Sadili.
Baca: Mahfud MD: Pemerintah Sungguh-sungguh Bangun Papua, Beri Anggaran Besar hingga Masuk PTN Tanpa Tes
"Enggak bisa, tante harus jadi ibu aku," ujar Aulia menirukan permintaan Dana delapan tahun lalu di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/9/2019).
Saat itu, Aulia Kesuma menduga Dana membutuhkan sosok ibu.
Bahkan Dana dapat menangis dipelukan Aulia, meski dirinya belum menjadi ibunya.
Akhirnya, berkat bujukan Dana, Aulia mau untuk menikah dengan Pupung Sadili pada 2011 silam.
Sikap Dana berubah
Seiring berjalannya waktu, sikap Dana terhadap Aulia Kesuma berubah.
Terlebih saat Dana terjerat narkoba.
"Kalau Dana sebenarnya saya nggak ada masalah sama Dana, saya sayang. Cuma sejak dia terkena kasus narkoba sampai tiga kali, dia memang sudah mulai berubah," ungkap Aulia dengan suara bergetar.
Aulia Kesuma menuturkan, tiga kali Dana terjerat narkoba, biaya pengobatannya Dana ditanggung dari usaha restoran yang dirintis dirinya bersama Pupung.
Belakangan usaha restoran yang dirintis dirinya bersama sang suami bangkrut.
Akibat usaha tersebut, Aulia harus menanggung utang hingga Rp 10 miliar.
Puncak perubahan sikap Dana terjadi saat dirinya mengancam akan membunuh Aulia.
Dana marah setelah Aulia mengandung anak hasil pernikahan dirinya dengan Pupung.
Baca: Aulia Kusuma Mengaku Terinspirasi dari Sinetron saat Bakar Suami dan Anak Tiri, Ini Tanggapan KPI
"Dana pernah punya niat membunuh saya karena dia nggak suka waktu saya hamil Reina sekitar 7 bulanan pas lagi kontrol. Dana itu bilang hidup gue hancur gara-gara perempuan itu," tutur Aulia.
Sikap Dana yang membuatnya kesal juga saat dirinya menghina anak Aulia, Angel.
Dana menghardik Angel dengan sebutan 'pelacur'.
Akibat perlakuan kasar Dana tersebut, membuat Angel trauma dan tidak mau tidak satu rumah denganya di Lebak Bulus.
"Sejak saat itu Angel bilang enggak mau pulang," ujar Aulia.
Meski Dana kerap melakukan perbuatan kasar terhadap Aulia, Pupung tetap membela anaknya tersebut.
Aulia mengaku sakit hati atas sikap Pupung tersebut.
Baca: Rusuh Suporter Persik Vs PSIM Yogya: Oknum Menjarah Karburator Hingga Kelinci Saat Rusuh di Kediri
"Ya karena memang pak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana pokoknya dia selalu anggap benar. Dia gak mau anaknya dianggap salah," ujar Aulia.
Utang Rp 10 miliar
Aulia mengaku utang Rp 10 miliar yang melilit dirinya sebetulnya diajukan atas nama dirinya atas kehendak Pupung yang tidak dapat mengajukan pinjaman ke bank.
"Utangnya atas nama saya karena pak Edi tidak bisa mengajukan pengajuan bank karena namanya pak Edi sudah di-blacklist di bank-bank," ujar Aulia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Utang tersebut pertama kali diajukan pada 2013.
Saat itu Aulia mengajukan utang sebesar Rp 700 juta di Bank Mandiri untuk usaha restoran.
Namun usaha restoran tersebut terus merugi karena pengeluaran yang lebih besar dibanding pendapatan.
Bahkan mereka sampai tidak bisa membayar utang kepada karyawan restoran.
Akhirnya mereka mengajukan pinjaman lagi sebesar Rp 1,3 miliar di bank yang sama.
Baca: Isi Pertamax Turbo di SPBU Abdul Muis Berhak Diecast Lamborghini, Isi Pertamax Dapat Rp 100 Ribu
Kemudian berhutang lagi di Indonesian Finance sebesar Rp 2,5, miliar.
Uang miliaran rupiah tersebut langsung habis untuk membayar bunga pinjaman sebelumnya.
"Setelah itu pindah ke MMC, itu langsung enggak bisa bayar juga karena sudah enggak ada penghasilan," ungkap Aulia.
Meski hutang tersebut diajukan mereka berdua, Pupung justru meminta Aulia untuk melunasi utang tersebut.
Pupung tidak rela asetnya digunakan untuk membayar utang bank.
Justru Pupung menuding Aulia sebagai pembawa sial karena asetnya bakal disita akibat utang tersebut.
Akhirnya Aulia membayar hutang tersebut dengan kartu kredit, menggadaikan mobil anaknya Geovanie Kelvin, hingga meminjam uang kepada kakaknya.
"Dia gak mau tahu gimana caranya untuk lunasin utang. Dia pernah bilang sama saya, dia sial nikah sama saya karena asetnya bakal tersita," tutur Aulia.
Aulia juga mengungkapkan bahwa selama ini Pupung tidak bekerja.
Dirinya dibebankan untuk mencari uang untuk menafkahi keluarga dan membayar utang.
Menurut Aulia, Edi kerap berada di rumah dan lebih banyak berkumpul dengan teman-temannya.
"Ya iyalah setiap hari dia duduk manis di rumah, dia makan, dia pegang handphone Dia kesana kesini sama teman-temannya, itu hasil dari mana," ujar Aulia.
Niat dan upaya bunuh suami dan anak tiri
Tidak tahan dengan beban utang yang semakin menghimpit dirinya, niat untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili pun muncul dalam benak Aulia Kesuma.
Niat untuk membunuh suaminya tersebut muncul sejak Juni 2019 tepatnya setelah lebaran tahun ini.
"Ya itu sejak waktu lebaran saya sudah enggak kuat, karena itu uang sudah benar-benar habis. Jadi, sisa uang Danamon itu Pak Edi ngerasa, saya masih ada," ujar Aulia Kesuma di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Saat itu, Aulia mengaku kondisi keuangannya sudah habis, tetapi Pupung yang mengusulkan untuk berutang tidak mau melunasi dengan menjual asetnya berupa dua rumah.
Sebelum niatan tersebut muncul, Aulia sebenarnya sudah pernah bercerita soal masalah keuangannya kepada seorang keponakan Pupung Sadili di Bandung.
Baca: Betrand Peto Beri Kado Ultah Mahal Bikin Sarwendah Terharu, Ruben Onsu Ngakak Sosok Ini yang Bayar
Dalam curhatannya kepada keponakan Pupung yang biasa disapa Gege, Aulia mengaku tidak pernah foya-foya selama hidup bersama Pupung.
Dirinya membantah berutang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya.
"Saya bilang saya sebenarnya enggak nuntut banyak, selama saya nikah dengan Pak Edi, bolehlah nanti dibuktikan sama orang-orang yang pernah ikut, pernah gak saya sekali berfoya-foya, beli perhiasan, beli baju mahal-mahal, pernah beli sepatu mahal-mahal, pernah gak?," tutur Aulia.
Akhirnya, Aulia pun menghubungi mantan asisten rumah tangganya yang berinisial TN dan menceritakan permasalahannya.
Selama bekerja dengan Pupung, TN juga kerap mendapatkan perlakuan yang kasar.
Menurut Aulia, Pupung memang membenci beberapa asisten rumah tangganya sehigga kerap berlaku kasar.
"Saya cerita ke pembantu sih. Jadi begini karena pembantu pun diperlakukan oleh pak Edi. Seperti dikasih makanan basi, sayur basi, orang makan tempe saja dibilang ambilnya jangan dua, satu saja," ungkap Aulia.
Awalnya, Aulia berencana membunuh Edi dengan disantet namun cara tersebut gagal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan untuk menyantet Pupung, Aulia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya dukun
"Tersangka Aulia mencari dukun untuk menyantet korban, supaya meninggal. Tapi tidak mempan," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Baca: Polri Klaim Internet Sejumlah Kabupaten di Papua Sudah Dipulihkan Kembali
Kemudian, Aulia melakukan upaya lain untuk membunuh suaminya dengan cara ditembak.
Tetapi niatnya gagal karena Aulia kesulitan mendapatkan senjata api secara ilegal.
"Upaya yang lain tak mencari senjata api, dan telah mengeluarkan uang Rp 25 juta. Sudah nambah 10 juta. Karena kemahalan tidak jadi menembak," ungkap Argo.
Akhirnya eksekusi pembunuhan pun dilakukannya dengan menyewa pembunuh bayaran karena jatuh tempo utang sudah semakin dekat.
Aulia menjanjikan kepada dua eksekutor yang disewanya uang masing-masing mencapai Rp 200 juta.
Dua eksekutor tersebut adalah Kuswanto Agus (AG) dan Muhammad Nur Sahid (SG).
Keduanya merupakan buruh yang didatangkan dari Lampung.
"Yang dijanjikan saudara AK sebesar Rp 200 juta untuk masing-masing saudara SG dan AG," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Aryo Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Namun setelah membunuh Pupung, Aulia tidak langsung memberikan imbalan buat keduanya.
Aulia hanya memberikan uang Rp 10 juta untuk mereka pulang ke Lampung.
"Belum dibayar. Baru dikasih Rp 10 juta untuk pulang ke Lampung," tutur Suyudi.
Aulia membunuh Pupung dengan maksud untuk menguasai aset milik suaminya demi membayar utang kepada pihak Bank.
Eksekusi suami dan anak tiri
Pembunuhan dilakukan Kamis (22/8/2019) malam di kediaman Pupung Sadili di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pembunuhan dilakukan Aulia, dua eksekutor, dan anaknya bernama Geovanie Kelvin.
Pupung dan Dana dibunuh dengan cara diracun pakai obat tidur valdres kemudian dibekap.
Korban yang pertama dibunuh adalah suaminya Pupung Sadili.
Sebelum korban dibunuh dengan cara dibekap, Aulia sempat melakukan rutinitasnya melakukan hubungan badan dengan suaminya.
"Jumat malam itu pun setelah saya melakukan hubungan suami istri karena emang Pak Edi kan setiap seminggu tiga kali minta jatah kan," ungkap Aulia di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Sebelum melakukan hubungan intim, Aulia terlebih dahulu memberikan Pupung segelas jus yang telah dicampur dengan obat tidur.
Namun obat itu tidak langsung bereaksi.
Baca: Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anaknya Terinspirasi Cerita Sinetron, Bagaimana KPI Menanggapinya?
Bahkan setelah melakukan hubungan intim, Pupung masih sempat memberi makan ikan.
"Pak Edi kan setelah itu sempet keluar kasih makan ikan, sempet nonton tv, main handphone. Terus setelah itu saya ajak dia ke kamar untuk tidur. Di dalam kamar juga dia sempet ngomong, 'kok mulutnya pahit ya, kamu sih gara-gara kasih jus sama pare, jadi pahit. Tolong ambilkan minum dong'," tutur Aulia.
"Jadi jus itu jus tomat dan jeruk. Saya setiap hari beli jus kemasan stok banyak. Itu dikasih minum jus sebelum berhubungan," lanjut Aulia.
Obat tidur itu baru bereaksi setelah beberapa jam.
Aulia langsung membekap Pupung setelah tertidur.
Begitu juga saat menghabisi anak tirinya Dana.
Aulia menyuruh anaknya Kelvin untuk memberikan minuman yang sudah dicampur obat tidur hingga tak sadarkan diri kemudian dibekap di kamarnya.
Hilangkan jejak
Untuk menghilangkan jejak, awalnya Aulia merencanakan akan melenyapkan jenazah suami dan anak tirinya seolah-olah menjadi korban kebakaran di rumahnya di Lebak Bulus.
Namun rencananya tersebut gagal karena pembunuh bayaran yang disewa Aulia gagal melakukannya.
Merasa tak tega, pembunuh bayaran yang disewa Aulia memadamkan obat nyamuk yang digunakan untuk membakar jasad Pupung dan Dana dengan cara diludahi.
Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto pada Senin (2/9/2019).
Suyudi menjelaskan AK dan tersangka lainnya berencana membakar rumah untuk membuat orang-orang mengira Pupung dan Dana tewas karena kebakaran.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, mereka pun menyiapkan barang untuk membakar kediaman Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Yakni tiga obat nyamuk spiral dan tiga kain yang telah disiram bensin.
AK berharap rumah di Lebak Bulus terbakar selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.
"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar."
"Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," tutur Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Tiga obat nyamuk tersebut kemudian diletakkan di ruang berbeda, yaitu kamar Pupung di lantai satu, kamar Dana di lantai dua, dan garasi.
Baca: Reaksi KPI Terhadap Tayangan Hotman Paris Show yang Pertemukan Nikita Mirzani dan Elza Syarief
Namun, seorang pembunuh bayaran berinisial S merasa tak tega dan memilih memadamkan obat nyamuk tanpa sepengetahuan AK.
"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan."
"Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ungkap Suyudi.
Obat nyamuk tersebut hanya membakar kamar Dana di lantai dua.
Peristiwa itu sempat diketahui warga dan api berhasil dipadamkan pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB.
Karena rencana gagal, jasad Pupung dan Edi kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat untuk dibakar di dalam mobil.
Terinspirasi film sinetron
Setelah gagal menjalankan rencananya, kedua mayat pun dimasukan ke dalam mobil Toyota Calya hitam B-2983-SZH.
Kemudian mayat ayah dan anak tersebut di bawa dan sempat diinapkan di SPBU Cirendeu selama semalam hingga akhirnya dibawa ke Cidahu, Sukabumi, Minggu (25/8/2019) pagi dan kemudian dibakar.
Aulia mengaku mendapatkan inspirasi cara membunuh dari tayangan sinetron.
Baca: Lawan Indonesia, Bek Timnas Malaysia Komentari Gaya Main Saddil Ramdani
Dirinya terinsprirasi untuk memasukan mobil yang terbakar ke dalam jurang dari adegan sinetron.
"Jadi kami maunya api kecil nyala, setelah itu mobilnya kami dorong ke jurang. Kami itu ya, mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kami tadinya berpikir gini," ujar Aulia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Namun, rencana Aulia tersebut tidak berjalan lancar karena justru anaknya, Geovanie Kelvin tersulut api ketika hendak membakar mayat Pupung dan Dana di dalam mobil.
Saat akan membuat api kecil dari beberapa botol bensin, mobil malah meledak dan ikut melukai Kelvin.
"Jadi tidak seperti rencana, karena Kalvin tidak pernah membakar, dia pun membakar mobilnya dari dalam, bukan dari luar," tutur Aulia.
Akhirnya,mayat Pupung dan Dana ditemukan dalam sebuah mobil yang terbakar di Jalan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 12.00 WIB. (tribunnews.com/ kompas.com/ wartakota)