Jumat, 19 September 2025

Ayah Pembunuh Anak di Tangerang Coba Bunuh Diri, Nyawa Terselamatkan karena Sempat Telepon Ayahnya

Ayah pembunuh anaknya di Kota Tangerang, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah mencoba bunuh diri.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
ISTIMEWA DOK POLISI / TRIBUN JAKARTA Ega Alfreda
Seorang ayah di Tangerang tega menghabisi nyawa sang buah hati karena tak tahan mendengarnya rewel mencari ibunya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ayah pembunuh anaknya di Kota Tangerang, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah mencoba bunuh diri.

Dilansir Wartakotalive.com, pelaku yang membunuh anak kandungnya sendiri itu bernama Ardiansyah (31).

Ia tega menghabisi nyawa anak laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun.

Bocah 5 tahun itu dibunuh oleh ayahnya pada Senin (16/12/2019) lalu.

Lokasi pembunuhan berada di kontrakannya, Kedaung Wetan RT 02/02 Neglasari, Kota Tangerang.

Setelah membunuh anaknya, pelaku mencoba untuk bunuh diri.

Sayangnya, usahanya itu tak membuahkan hasil.

Nyawa Ardiansyah masih sempat terselamatkan.

Polisi langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

"Kami tangani langsung di Unit Gawat Darurat (UGD)," ujar Koordinator Humas RSUD Tangerang Lilik kepada Wartakotalive, Selasa (17/12/2019).

Menurut Lilik, kondisi Ardiansyah sangat lemah, karena banyak mengeluarkan darah.

"Luka parah di bagian perut dan leher," jelasnya.

Rumah kontrakan tempat ayah bunuh anak kandung, di Kedaung Wetan RT 02/02 Neglasari, Kota Tangerang.
Rumah kontrakan tempat ayah bunuh anak kandung, di Kedaung Wetan RT 02/02 Neglasari, Kota Tangerang. (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Upaya Bunuh Diri Pelaku

Ardiansyah mencoba mengakhiri hidupnya setelah membunuh anak kandungnya.

Ia berupaya menggorok lehernya menggunakan pisau.

Selain itu, ia juga menyayat perutnya hingga ususnya terburai.

"Kemarin malam dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Kondisinya masih tidak sadarkan diri," papar Lilik.

Dilansir TribunJakarta.com, Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim mengatakan, Ardiansyah sempat menelepon ayahnya yang bernama Mamat.

Mamat menerima telepon dari Ardiansyah kalau ia mau bunuh diri.

"Pak datang ke kontrakan, saya bunuh diri," kata Rachim seraya menirukan Ardiansyah saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Senin (16/12/2019).

Mamat yang tinggal dekat dengan korban langsung menuju kontrakan menantunya, setelah menerima panggilan telepon tersebut.

Saat sampai di kontrakan Ardiansyah, pintu ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam, sehingga membuat dirinya terpaksa mendobrak masuk.

"Ternyata di dalam kontrakan, Mamat melihat anak Ardiansyah sudah dalam keadaan meninggal, sedangkan Ardiansyah mengalami luka berat," jelas Rachim.

Seorang ayah di Tangerang tega membunuh anaknya yang masih balita, berikut kronologi penemuan mayat hingga motif pelaku.
Seorang ayah di Tangerang tega membunuh anaknya yang masih balita, berikut kronologi penemuan mayat hingga motif pelaku. (TRIBUN JAKARTA Ega Alfreda / ISTIMEWA DOK POLISI)

Pembunuhan Anak Kandungnya

Bocah berusia 5 tahun itu berinisial AC.

AC dibunuh oleh ayahnya sendiri menggunakan pisau, dengan menusuk bagian leher dan perutnya.

"Korban ada luka tusuk di bagian leher sebanyak tiga tusukan dan luka tusuk di bagian perut sebanyak satu tusukan," jelas Kapolsek Neglasari, Kompol Manurung, Senin (16/12/2019).

Menurutnya, bocah 5 tahun itu diduga sudah dibunuh oleh ayahnya sendiri sejak lima jam sebelum ditemukan.

"Kalau dilihat dari darahnya yang sudah kering itu mungkin dieksekusi lima jam sebelumnya. Sekitar tengah malam," kata Manurung.

Polisi menemukan sebuah senjata tajam sebuah pisau bergagang hijau berselimutkan darah yang diduga digunakan Ardiansyah untuk mengakhiri nyawa anak kandungnya sendiri.

Alasan Bunuh Anak

Menurut Kompol Menurung, alasan pelaku membunuh anaknya sendiri karena kesal anaknya tidak bisa diam dan rewel terus.

Ia mengatakan, istri pelaku bernama Novi tidak bisa dihubungi lantaran keduanya sedang menjalani proses cerai dan sedang menunggu sidang.

"Dia kesal anaknya enggak bisa diam dan nelpon istrinya enggak diangkat-angkat. Karena keduanya ini lagi proses cerai lagi nunggu sidang saja, jadi lagi pisah," terang Manurung.

Tetangga pelaku bernama Halim (35), mengatakan bahwa dalam kontrakan tersebut, Ardiansyah hanya tinggal bersama istri dan anaknya.

"Dia (Ardiansyah) memang tinggal sama istri dan anaknya, tapi semuanya tertutup baik suaminya atau istrinya."

"Jadi kurang paham juga kesehariannya sama orangnya kayak gimana," kata Halim di dekat lokasi kejadian, Senin (16/12/2019).

Menurut Halim, Ardiansyah dan Novi selalu pulang larut malam setiap harinya.

Halim juga mengatakan kalau keduanya selama setahun tidak pernah terlihat berbincang-bincang dengan tetangga.

Menurutnya, pelaku kesehariannya bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik di Tangerang.

Tetangga Mendengar Suara Tangis Korban

Sebelum ditemukan meninggal dunia, tetangga Ardiansyah sempat mendengar suara tangisan dari AC.

Seorang tetangga bernama Jusran (29), mengaku mendengar suara tangis anak kecil yang datang dari arah kontrakan pelaku.

Menurutnya, suara tangisan itu terdengar sekira pukul 03.00 WIB, Senin (16/12/2019).

"Enggak ada suara orang berantem atau ribut-ribut gitu. Cuma kedengeran jelas suara anaknya nangis. Tapi ya saya kira nangis biasa, namanya anak kecil," ujar Jusran di dekat lokasi kejadian, Senin (16/12/2019).

Dirinya mengatakan, kalau pelaku dan istrinya, sering cekcok belakangan ini.

Terutama pada malam hari, sayup-sayup terdengar suara bentakan dari arah kamar Ardiansyah bernomor 10 tersebut.

"Sudah dua hari kedengeran berantem gitu. Sepenglihatan saya juga sudah dari hari Minggu istrinya enggak keliatan di sekitaran. Biasanya mah keliatan," kata Jusran.

Namun, menurutnya, para tetangga tak mendengar adanya keributan dari dalam kontrakan korban saat malam kejadian.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata) (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan