Banjir di Jakarta
Kritik Banjir Jakarta, PDIP Sebut Anies Hanya Fokus pada Program Beutifikasi dan Pencitraan
Banjir mengepung Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu, saat hujan deras melanda ibu kota sejak siang hingga sore hari.
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir mengepung Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu, saat hujan deras melanda ibu kota sejak siang hingga sore hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun mencatat, sebanyak 19 ruas jalan tergenang dan delapan pemukiman warga di Jakarta Barat terendam akibat hujan tersebut.
Hal ini pun menuai kritik dari banyak kalangan, termasuk Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.
Baca: Anies Baswedan Copot Plt Kadis Pariwisata Soal Penghargaan Diskotek Colosseum, Harusnya Tak Terjadi
Baca: Jakarta Banjir, Warga Diminta Waspadai Ular Keluar dari Sarangnya
Partai berlogo banteng merah ini menilai, banjir yang mengepung Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu disebabkan ketidakseriusan Pemprov DKI dalam mengantisipasinya.
"Prioritas pak Gubernur tampaknya hanya fokus di program beautifikasi saja, sehingga melupakan masalah Jakarta yang paling fundamental yaitu banjir," ucap anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Yuke Yurike, Rabu (18/12/2019).
Tak hanya itu, ia pun menilai program unggulan Gubernur Anies Baswedan untuk menanggulangi banjir semasa kampanye dulu, yaitu naturalisasi sungai tidak berjalan dengan baik.
"Program ini tak berjalan karena tidak dilakukan pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, padahal untuk pembangunan infrastruktur bekerjasama dengan Pemerintah Pusat," ujarnya.

Politisi 44 tahun ini pun menyebut, selama dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hanya fokus pada program-program pencitraan.
"Pak Gubernur tidak jelas roadmap untuk penanggulangan banjir, beliau malah fokus kepada program-program pencitraan yang tidak bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Yuke.