Kisah Fitri, Pemulung yang Hobi Makan Beling 2 Minggu Sekali, Bola Lampu Tetangga Disantap
Fitriyani (44) mengakui punya kebiasaan aneh sejak tinggal di kampung dan berlanjut sampai sekarang memulung di Jakarta.
Editor:
Anita K Wardhani
Selama ini ketika kumat, Fitri hanya menginginkan beling saja.
"Orang-orang di sekitar saya sudah mengerti kondisi saya."
"Sehingga di rumah juga menyediakan beling atau bohlam lampu untuk saya," ungkap dia.
Pada tahun 2012 lalu, Fitri memutuskan merantau ke Jakarta dan sampai akhirnya menjadi pemulung.
Di awal menjadi pemulung dan tinggal di lapak bosnya di Kampung Sumur, Jakarta Timur, kebiasaan aneh Fitri kumat.
"Pas di Jakarta kumat lagi. Awal di sini kan enggak ada yang tahu saya seperti ini," katanya.
Akibat suhu badannya sudah terlalu panas, Fitri mengatakan harus mengambil bohlam tetangganya.
"Sudah enggak tahan waktu itu mau makan beling, akhirnya ada bohlam tetangga ya saya ambil itu."
"Saya makan bohlam lampu milik tetangga yang masih terpasang," lanjutnya.
Setelah tersadar, Fitri pun menjelaskan ke tetangganya perihal keanehan yang dialaminya.
"Alhamdulillah tetangga saya mengerti. Makanya saat ini di rumah sudah disediakan beling agar kejadian serupa tak terulang lagi," tandasnya.
Tergiur Gemerlap Ibu Kota
Sebelum menjadi pemulung, Fitri menjelaskan kedatangannya ke Jakarta akibat terbuai ucapan manis rekannya, Yuni.
"Tinggal di Jakarta enak. Kerja enak dan gaji besar," ucap Fitri menirukan ucapan Yuni pada saat itu.
Saat tiba di Jakarta, Fitriyani takjub melihat pemandangan ibu kota.