Kamis, 11 September 2025

Satu Keluarga di Pulogadung Tewas Diduga Akibat Keracunan Asap Genset, Ini 5 Bukti Versi Polisi

Empat jenazah yang diduga menjadi korban keracunan asap genset hingga saat ini masih diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
Tangkap Layar Youtube KompasTV
Satu keluarga tewas keracunan asap genset saat rumah terendam banjir di Pulogadung, Jakarta Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Empat jenazah yang diduga menjadi korban keracunan asap genset hingga saat ini masih diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Keempat jenazah yang merupakan satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri Mahmudi (35), Ayu Maryana Oktavia (29) serta dua anaknya, Selvia Audy Pratiwi (9), dan Mahezha Kurniawan (5).

Dilansir dari TribunJakarta, hasil pemeriksaan dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti Sumy mengatakan keempat jenazah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan pada Kamis (2/1/2020).

Lebih lanjut, Sumy menduga keempat korban tersebut meninggal dalam keadaan tidur.

Penyebab kematian satu keluarga tersebut diduga kuat karena keracunan gas buangan dari genset atau gas CO (karbon monoksida).

Namun, pihaknya tidak dapat memastikan apakah keempatnya sempat bangun karena tersedak gas CO atau tidak.

Hal ini lantaran pihak keluarga menolak diautopsi.

Kapolsek Pulogadung, Kompol Lindang Lumban menyampaikanbukti-bukti kejadian dari keterangan saksi mata peristiwa ini.

Ada 5 bukti yang dirangkung Tribunnews, dilansir dari Kompas TV Live pada Jumat (3/1/2020) sebagai berikut:

1. Ditemukan Genset di dalam Kamar

Pada Rabu, (1/1/2020) listrik wilayah tempat tinggal korban di RT 01/RW 09 Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur mengalami pemadaman.

Kemudian korban menyalakan genset mulai dari pukul 7 pagi hingga 3 pagi dikemudian hari, Kamis (2/1/2020).

Keluarga ini menyalakan genset di dalam rumahnya sebagai penerangan dan untuk memasak nasi.

Genset tersebut diketahui diletakkan di kamar korban.

Adapun kamar korban hanya berukuran 3x4 meter.

"Setelah kami periksa. Korban tidak ada kami temukan tanda-tanda kekerasan, baik itu dari senjata tajam, baik itu dari benda tumpul," kata Kompol Lindang Lumban.

2. Masih Ada Bau Asap Genset

Di ruangan 3x4 meter tersebut, Kompol Lindang Lumban mengaku masih mencium bau asap genset yang sangat menyengat dari dalam.

Setelah kepolisian mengonfirmasi pihak forensik, dari keterangan dokter Arif , Lindang Lumban mengatakan korban memang diduga meninggal karena menghirup gas CO (karbon monoksida).

Sementara itu, hasil otopsi sementara hari ini sudah keluar, namun untuk hasil otopsi akhir akan diterima sekitar 2-3 hari ke depan.

3. Genset adalah Milik Korban

Betul dipastikan bahwa genset yang mengakibatkan meninggalnya empat orang dalam satu keluarga tersebut adalah milik korban.

Hal ini lantaran genset tersebut berada di rumah korban dan digunakan untuk berjualan arum manis.

Lindang Lumban menambahkan ia mendapati kamar korban tidak ada ventilasi udara saat peristiwa terjadi.

4. Genset Diletakkan oleh Korban Sendiri

Hasil penyelidikan kepolisian, korban menyalakan genset untuk memasak nasi.

Korban juga sempat mengajak tetangga untuk menggunakan genset tersebut karena PLN saat itu padam.

Sementara itu, pihak kepolisian memperkirakan genset mengalami mati karena kehabisan bensin pada pukul 3 pagi, Kamis (2/1/2020).

5. Darah Keempat Korban Terkandung CO (Karbon Monoksida)

Dari hasil ujia laboratorium, keempat korban ditemukan dengan darah yang keluar dari mulut, hidung, dan telinga.

Ahli forensik, Sumy mengatakan kandungan CO ditemukan dalam darah keempat korban.

"Hasil uji laboratorium darahnya positif CO semua. Tidak ada tanda kekerasan apa pun selain racun CO positif dalam darahnya," kata Sumy di Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020).

Sebelumnya dikabarkan jasad keempat korban ditemukan kerabatnya, Imam Jumhari (47) yang hendak mengantar makanan.

Karena imbas banjir yang merendam wilayah Pulogadung, maka keluarga korban menggunakan genset untuk penerangan dan memasak nasi.

Mendapati keluarganya tewas, Imam Jumhari langsung melapor ke Polsek Pulogadung.

Hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan tanda-tanda keempat korban keracunan gas CO.

Tubuh para korban memerah dan keluar darah dari hidung, mulut, serta telinga.

Dalam peristiwa ini, Kapolsek Pulogadung, Kompol Lindang Lumban mengimbau agar warga tidak menyimpan genset di dalam rumah.

"Jadi genset ini ditaruh di luar, biar aman," ungkapnya.

Video pada menit ke 7:22

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan