TransJakarta Sebut Pemotor yang Mengamuk karena Masuk Jalur Busway Pakai Kendaraan Dinas
"Dan saat ini tidak ada imunitas di jalur Transjakarta, plat hitam maupun plat merah tetap mendapatkan sanksi yang sama", lanjut Nadia
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengendara sepeda motor yang mengamuk ditegur petugas karena masuk jalur TransJakarta Koridor 3 menggunakan pelat nomor berwarna merah alias kendaraan dinas.
Hal itu pun dibenarkan oleh pihak TransJakarta.
Baca: Ditegur Petugas Karena Masuk Jalur TransJakarta, Pengendara Sepeda Motor Ini Malah Marah
"Benar sepeda motor pelat merah," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Nadia Diposanjoyo saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Nadia mengatakan, pihaknya tidak akan membedakan perlakuan pada pelanggar hukum, baik pelat hitam atau pelat merah.
"Dan saat ini tidak ada imunitas di jalur Transjakarta, plat hitam maupun plat merah tetap mendapatkan sanksi yang sama", lanjut Nadia.
Pihak Transjakarta sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
Sejauh ini kasus sudah ditangani oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas PMJ).
"Ya kami masih telusuri dan nantinya akan kami lakukan penindakan, nanti kami informasi kalau sudah dapat," ucap Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar, saat dihubungi.
Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor viral karena tidak terima ditegur petugas ketika memasuki jalur Busway koridor 3 Kalideres-Pasar Baru.
Peristiwa itu direkam penumpang dari dalam bus Transjakarta. Video tersebut kemudian diunggah oleh akun @fakta.indo pada Rabu (29/1/2020) lalu.
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, pengendara motor dengan helm merah dan jaket hitam berdebat dengan dua petugas penjaga jalur bus TransJakarta.
Usai berdebat dengan dua petugas, pengendara itu berusaha melarikan diri dengan menyalakan sepeda motornya.
Namun, salah satu petugas kemudian mengambil kunci kontak motor pengendara.
Pria tersebut terlihat marah lalu menghampir petugas. Penjelasan pihak Transjakarta, pengendara motor tersebut awalnya memotong laju armada bus Transjakarta yang sedang melintas.