Senin, 18 Agustus 2025

Warga Desa Sukagalih Bogor Hadapi Risiko Kehilangan Pekerjaan Dampak Eiger Land Terancam Tutup

Sejak berdiri pada 2018, kawasan ekowisata Eiger Adventure Land jadi sumber penghidupan utama bagi sekitar 300 warga mulai dari pemuda hingga lansia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Erik S
Istimewa
Ratusan warga Kampung Lemah Neundeut, Desa Sukagalih, berkumpul dengan wajah penuh harap di tengah kabar penutupan Eiger Adventure Land kawasan ekowisata yang sejak 2018 menjadi sumber penghidupan utama bagi sekitar 300 orang.  

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ratusan warga Kampung Lemah Neundeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tengah diliputi kekhawatiran menyusul kabar kemungkinan penutupan kawasan ekowisata Eiger Adventure Land

Sejak berdiri pada 2018, tempat wisata alam ini telah menjadi sumber penghidupan utama bagi sekitar 300 warga, mulai dari pemuda hingga lansia. 

Tak hanya membuka lapangan kerja, kehadiran Eiger juga mendorong tumbuhnya usaha kecil dan membantu banyak keluarga menyekolahkan anak-anak mereka. 

Baca juga: Profil Ronny Lukito, Sosok di Balik Eiger Adventure Land Bogor, Proyeknya Buat Dedi Mulyadi Menangis

Jika benar-benar ditutup, warga khawatir akan kehilangan mata pencaharian dan menghadapi ancaman putus sekolah serta meningkatnya angka pengangguran.

Eiger Adventure Land adalah kawasan ekowisata yang dikembangkan oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), produsen perlengkapan rekreasi alam ternama di Indonesia. 

Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, tempat ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 250 hektare dan diresmikan pada tahun 2021 oleh Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta didukung oleh Mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.

Eiger Adventure Land dirancang sebagai destinasi wisata alam berstandar internasional yang mengusung konsep pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. 

Fasilitasnya mencakup jembatan gantung sepanjang 530 meter (yang diklaim sebagai terpanjang di dunia), kereta gantung, forest adventure, cultural walk, traditional village, dan berbagai wahana edukatif berbasis alam.

Namun, proyek ini kini menghadapi ancaman penutupan akibat dugaan pelanggaran alih fungsi lahan dan dampak lingkungan, termasuk banjir besar yang memicu penyegelan oleh pemerintah.

Tokoh masyarakat setempat, Fahmi, menuturkan bahwa sejak berdiri pada 2018, Eiger Adventure Land tidak hanya membuka peluang kerja bagi pemuda, tetapi juga bagi warga lanjut usia berusia 50–60 tahun. 

Kehadiran Eiger, menurutnya, turut mendorong tumbuhnya usaha kecil, seperti warung makan dan rumah kontrakan, serta membantu banyak keluarga menyekolahkan anak-anak mereka.

“Kalau sampai ditutup, masyarakat pasti terpukul. Ada risiko anak-anak putus sekolah karena orang tuanya kehilangan mata pencaharian,” kata Fahmi, Senin (18/8/2025).

Sebelum ada Eiger, kawasan tersebut merupakan lahan gundul yang hanya ditanami sayuran dan pisang dengan sistem bagi hasil. 

Seiring kehadiran Eiger, dilakukan reboisasi dengan penanaman sekitar 50 ribu pohon, di mana masyarakat juga dilibatkan dan mendapat upah dari proses tersebut.

Hal senada disampaikan Ketua RT setempat, Mumuh. 

Baca juga: Jawaban Danramil Berompi Eiger saat Ditegur Dedi Mulyadi di Proyek Eiger Camp: Saya Hanya Mengecek

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan