Sabtu, 4 Oktober 2025

Revitalisasi Monas

Ternyata 191 Pohon di Monas Ditebang Dijadikan Bangku

Kelapa Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang, Heru Hermawanto, pun membantah bila ratusan pohon yang ditebang itu dijual.

Editor: Hasanudin Aco
Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

"Yang jelas adalah pohon pelindung, pohon trembesi paling dominan. Ada juga pohon damar nih, rumput gajah juga," kata Heru saat dikonfirmasi.

Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). Sebelumnya, Istana Kepresiden meminta revitalisasi Monas dihentikan sementara karena belum mengantongi izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). Sebelumnya, Istana Kepresiden meminta revitalisasi Monas dihentikan sementara karena belum mengantongi izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. (Warta Kota/Alex Suban)

Dibandingan dengan harga pohon lain, Heru mengatakan, harga pohon jenis pule jauh lebih tinggi.

Bahkan, ia pun mengklaim, pohon jenis ini jauh lebih mahal dibandingkan pohon jenis mahoni yang sebelumnya ditebang Pemprov DKI.

"(Pohon pule) harganya itu lebih mahal dari pohon-pohon lain. Jauh mahal pohon pule (dibandingkan mahoni)," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terungkap Pohon Mahoni yang Ditebang Demi Revitalisasi Monas, Anak Buah Anies: Sudah Jadi Bangku

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved