Virus Corona
CFD Ditunda 2 Pekan, Anies: Demi Jaga dan Lindungi Warga dari Potensi Penularan Virus Corona
Keputusan ini diambil oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dalam upaya meminimalisir potensi penularan virus corona di keramaian
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov DKI) Jakarta memutuskan meniadakan Car Free Day (CFD) alias kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang rutin digelar setiap Minggu, di sepanjang Jalan Sudirman - MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Peniadaan kegiatan CFD setidaknya diterapkan selama dua pekan ke depan, yakni pada Minggu, 15 dan 22 Maret 2020.
Baca: Pasien Positif Virus Corona Meninggal, Politikus PPP: Ini Menjadi Warning bagi Pemerintah
Keputusan ini diambil oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dalam upaya meminimalisir potensi penularan virus corona di keramaian.
"Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan, maka dua minggu ke depan Pemprov DKI meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor," ungkap Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Setelah ditiadakan selama dua pekan, kegiatan CFD untuk pekan berikutnya akan ditinjau kembali apakah tetap dihilangkan atau digelar kembali.
Baca: Semua Pasien Positif Virus Corona di RSPI Tak Miliki Penyakit Bawaan
Keputusan itu sangat bergantung pada perkembangan situasi penularan virus corona di Jakarta, termasuk pada wilayah penyangga ibu kota.
"Ini kita lakukan sambil melihat bagaimana perkembangan penularan corona virus ini. Sesudah dua minggu kita review tapi minggu depan dan minggu berikutnya HBKB ditiadakan," pungkas Anies.
Formula E ditunda
Gelaran balap Formula E yang akan diselenggarakan di Monas pada Juni 2020 mendatang resmi ditunda.
Penundaan ini akibat penyebaran virus Corona yang terjadi di Tanah Air.
Penundaan tersebut disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui surat Nomor 117/-1.857.73, yang ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix pada tanggal 9 Maret 2020.
"Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia, khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya," ungkap Anies dalam surat yang diterima Tribunnews, Rabu (11/3/2020).
Baca: Pengacara Bocah yang Dibunuh ABG Harap Pelaku Tak Bebas, Karni Ilyas: Enggak Ada yang Bisa Usir
Baca: 2 Pasien Positif Corona di Indonesia Bisa Pulang jika Hasil Pemeriksaan Kedua Dinyatakan Negatif
Baca: Airlangga Hartarto Didorong Jadi Capres Partai Golkar untuk 2024
Balap mobil listrik Formula E seharusnya digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020.
Rencananya, rute balapan mobil listrik tersebut akan melintasi area dalam kawasan Monas hingga ke Jalan Medan Merdeka Selatan, dengan panjang lintasan 2,6 kilometer.
Alasan penundaan Formula E
Gubernur DKI Anies Baswedan resmi memutuskan menunda ajang balap mobil Formula E yang sejatinya akan digelar pada 6 Juni 2020 mendatang.
Hal ini ia lakukan karena menempatkan kesehatan dan keselamatan warga Jakarta sebagai prioritas utama.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/3/2020).
"Kita menempatkan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama, maka kita memutuskan untuk menunda pelaksanan Formula E di bulan Juni," ungkap Anies.
Langkah penundaan diambil setelah Pemprov DKI memantau perkembangan situasi infeksi virus corona (COVID-19) di seluruh dunia, termasuk Jakarta.
Baca: Formula E Resmi Ditunda Akibat Virus Corona
Keputusan ini pun telah disetujui oleh Formula E Operations (FEO) selaku pemegang lisensi balap mobil kelas wahid itu.
Adapun setelah diputuskan untuk ditunda, batas penangguhan gelaran Formula E akan dibahas pada tahap selanjutnya.
"Pihak Formula E dan FEO menyetujui sehingga hari ini kami di Jakarta dan mereka di Eropa, akan bersama mengumumkan bahwa Formula E di Jakarta di bulan Juni tidak dilaksanakan," tegas Anies.
"Waktu pelaksanana akan dibahan kemudian. Tetapi di bulan Juni sudah ditetapkan itu tdk dilaksanakan," ujarnya.
Anies mengatakan, keselamatan warga adalah prioritas dan tak bisa dikorbankan hanya karena pencapaian keuntungan di sektor perekonomian.
"Kita tidak ingin mengorbankan keselamatan warga demi pencapaian perekonomian," pungkas Anies.