Virus Corona
Disebut-sebut Rawan Penyebaran Corona KRL Bogor Tetap Penuh Sesak
Angkutan massal seperti KRL memang menjadi andalan warga terutama yang tinggal di pinggiran ibu kota.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disebut-sebut jadi lokasi rawan penyebaran virus corona tidak menyurutkan warga untuk menggunakan KRL Commuterline.
Buktinya KRL dari Bogor menuju Jakarta masih tetap padat.
"Pukul 05.52 saya berangkat enggak ada pengurangan masih padat," ujar salah seorang penumpang bernama Buddy, Kamis(12/3/2020).
Buddy hendak berangkat ke kawasan Ancol dari kediamannya di Cilebut.
Situasi dalam gerbong KRL kata Buddy juga banyak yang bermasker.
"Cuma kalau saya amati penumpang yang bermasker lebih banyak dari sebelumnya," ujarnya.
Baca: Dengar Suara Mencurigakan, Suami Gerebek Istri Hubungan Badan dengan Pria Lain, Warga Geger
Baca: Selain Virus Corona, Pemprov DKI Juga Tingkatkan Waspada Untuk Kasus DBD
Baca: Sempat Hilang Terseret Arus Pantai Berawa Canggu Bali, Imam Ditemukan Tak Bernyawa
Hal serupa juga dikatakan Yogie. Seorang PNS yang hendak berangkat kerja ke kantornya di kawasan Lapangan Banteng ini mengaku tidak khawatir untuk naik KRL meski disebut sebut rawan penyebaran virus corona.
"Santai saja saya mah, tadi juga KRL masih penuh," ujarnya.
Sementara itu pantauan Tribun di stasiun Cilebut sekitar pukul 06.15 hingga 06.40 WIB, penumpang yang hendak ke Jakarta masih terlihat padat.
Peron stasiun di jalur dua juga berjejer penumpang yang hendak berangkat beraktivitas.
Mayoritas dari mereka menggunakan masker.
Angkutan massal seperti KRL memang menjadi andalan warga terutama yang tinggal di pinggiran ibu kota.
Animo penumpang pun terus banyak dan padat karena KRL dianggap menjadi angkutan yang antimacet. (Willy Widianto)
Kepsyen: Suasana di dalam KRL Bogor Jakarta yang masih padat saat pagi hari meski sempat disebut sebut sebagai lokasi rawan penyebaran corona, Kamis(12/3/2020).