Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

DPRD DKI Sebut Jakarta Butuh Rp 5 Triliun Jika Diputuskan Lockdown Corona

Atau anggaran penanggulangan Corona bisa diamil dari penundaan dana penyertaan modal daerah (PMD) kepada Badan Usaha Milik Daerah.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga melintas di Jalan Sudirman Jakarta yang tampak lengang, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Berdasarkan data yang diperoleh dari apbd.jakarta.go.id, Dispora DKI Jakarta pada tahun 2019 telah mengucurkan dana Rp 360 miliar untuk biaya komitmen.

Dana itu dikeluarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.

Di tahun 2020 ini, Dispora kembali menyiapkan duit Rp 360 miliar untuk biaya komitmen dan penyelenggaraan pra event sebesar Rp 3 miliar.

Namun duit ini belum dikucurkan karena keburu ditunda oleh Pemprov DKI Jakarta akibat wabah corona.

Bila ditotal, duit yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk kegiatan Formula E pada 2020 ini mencapai Rp 723 miliar.  

Lockdown Jakarta butuh Rp 5 Triliun

Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan supaya menyiapkan dana maksimal Rp 5 triliun untuk menghadapi situasi Jakarta lockdown (kekarantinaan wilayah) akibat wabah virus corona (Covid-19).

Dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat bilamana lockdown disetujui pemerintah pusat selama dua pekan atau 14 hari.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, selama masa lockdown DKI harus bisa menjamin kebutuhan warganya.

 

 Ini Surat Pernyataan IDI dan Asosiasi Profesi Petugas Medis, Tanpa APD Jangan Tangani Pasien Corona

Misalnya dengan mendistribusikan bahan pangan langsung ke setiap rumah seperti yang dilakukan Filipina, tapi warga wajib berdiam diri di rumah.

Bahan pangan itu diusulkan dibagikan gratis oleh pemerintah selama masa lockdown itu.

Dia mendorong agar Anies punya sikap tegas demi keselamatan warganya.

“Asupan energi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI (bila mengambil patokan 2150 kkal). Dengan kata lain, warga mengeluarkan minimal Rp 33.000 per hari untuk makan,” kata Mujiyono saat dihubungi pada Sabtu (28/3/2020).

“Kalau semua warga Jakarta ditanggung selama 14 hari, hitungan saya hanya butuh Rp 5 triliun,” tambah politisi dari Partai Demokrat tersebut.

Mujiyono meyakini, stok pangan di Jakarta bisa mencukupi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri pada pekan terakhir di bulan Mei 2020.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan