Jumat, 29 Agustus 2025

Virus Corona

MRT Jamin Petugasnya Dibekali APD Saat Bekerja di Tengah Pandemi Covid-19

Petugas MRT dibekali alat pelindung diri berupa masker dan sarung tangan. Khususnya mereka yang bekerja di bagian operasional dan pemeliharaan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Dokumentasi Istimewa-Kompas.com
Penerapan social distancing di dalam kereta MRT Jakarta, Senin (23/3/2020).(Dokumentasi Istimewa-Kompas.com) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi petugasnya yang masih bekerja melayani masyarakat di tengah wabah virus corona (Covid-19).

APD yang dimaksud berupa masker dan sarung tangan. 

Stok masker dan sarung tangan dijamin untuk semua pegawai MRT yang bertugas selama wabah belum teratasi. Khususnya mereka yang bekerja di bagian operasional dan pemeliharaan.

Baca: Cerita Petugas Stasiun MRT Tetap Kerja di Tengah Pandemi Virus Corona

Baca: Anies Baswedan Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 di Jakarta Hingga 19 April

Pemeriksaan suhu tubuh bagi para pegawai yang masih bekerja juga senantiasa dilakukan setiap hari.

"Kalau untuk perlindungan seperti masker, sarung tangan, itu lengkap kita sediakan stoknya terjamin untuk semua pegawai kami," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin kepada Tribunnews.com, Sabtu (28/3/2020).

Malahan, pihak MRT Jakarta juga memiliki klinik kesehatan dan punya dokter yang bersiaga, hingga unit ambulancenya sendiri.

Baca: Anies Baswedan Bahas Opsi Karantina Wilayah untuk Jakarta

Jika ada yang membutuhkan dukungan kesehatan, dapat langsung ditangani.

Tapi kata Kamaluddin, sejauh ini belum ada petugas MRT Jakarta yang mengalami gangguan kesehatan.

"Kami juga pantau terus kalau ada yang batuk, demam, jadi ada pemeriksaan kami punya klinik MRT sendiri. Ada dokter di MRT, ada ambulance sendiri juga," ujarnya.

"Kalau ada yang keliatan perlu dukungan kesehatan kami bawa, tapi sekarang masih sehat semua kami pantau terus," imbuh dia.

Disamping alat pelindung diri tadi, petugas MRT Jakarta juga dilindungi dengan asuransi kesehatan dimana seluruh biayanya ditanggung perusahaan.

"Asuransi kesehatan masih terus berjalan, perawatan kesehatan kan ditanggung perusahaan semuanya," jelas Kamaluddin.

Lebih lanjut, menyusul kebijakan pemerintah pusat maupun daerah soal berkegiatan di rumah, seperti penutupan tempat wisata, hiburan, hingga peniadaan belajar mengajar di sekolah membuat penumpang harian MRT Jakarta menurun hingga 95 persen. Saat ini rerata hanya ada 4 - 5 ribu penumpang per harinya.

"Sekitar 4-5 ribu, tinggal 5 persen, turunnya sekitar 95 persenan," pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan