Virus Corona
PT KAI Ungkap Sebanyak 264.719 Calon Penumpang Batalkan Tiket Kereta Api
Peningkatan itu terjadi sejak KAI memberlakukan kebijakan pengembalian 100% untuk pembatalan tiket KA
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pembatasan mobilitas masyarakat untuk pergi ke daerah.
Caranya dengan membatalkan tujuan perjalanan.
Baca: Ketua DPRD DKI Minta Anies Pakai Anggaran Formula E Tangani Pandemi Virus Corona
Sesuai catatan, sebanyak 264.719 tiket kereta api ke berbagai tujuan telah dibatalkan penumpang sejak tanggal 23 Maret hingga hari ini 30 Maret 2020 pukul 11.00 WIB.
Peningkatan itu terjadi sejak KAI memberlakukan kebijakan pengembalian 100% untuk pembatalan tiket KA.
"KAI melihat terjadi peningkatan jumlah pembatalan sebesar 12 kali lipat dibandingkan hari biasanya yang hanya berkisar di 3 ribu pembatalan tiket per hari," ujar Yuskal Setiawan VP Public Relations KAI, dalam siaran tertulisnya, Senin (30/3/2020).
Yuskal menjelaskan kebijakan pengembalian 100% tersebut berlaku sejak 23 Maret untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020.
Tujuannya untuk mendukung arahan pemerintah dalam mengurangi mobilitas masyarakat.
Sejak dibuka 23 Maret, rata-rata pembatalan tiket per harinya mencapai 36 ribu tiket.
Berdasarkan metode pembatalan, 44% pembatalan dilakukan melalui aplikasi KAI Access dan sisanya secara manual di loket stasiun.
Adapun stasiun yang paling banyak melakukan pembatalan adalah Stasiun Pasar Senen, dengan total pembatalan tiket sebanyak 18.137 tiket.
Lalu, disusul dengan Stasiun Gambir sebanyak 12.874 tiket, dan Stasiun Bekasi sebanyak 8.979 tiket.
Kereta-kereta yang banyak dibatalkan oleh penumpang adalah KA Bengawan (Pasar Senen – Purwosari pp), Brantas (Pasar Senen – Blitar pp), Matarmaja (Pasar Senen – Malang pp), Dharmawangsa (Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi pp), dan KA Progo (Pasar Senen – Lempuyangan pp).
"Kami mengimbau penumpang memilih membatalkan tiket melalui aplikasi KAI Access karena lebih mudah dan tidak perlu ke luar rumah," ujar Yuskal.
Yuskal menambahkan, tiket yang dibatalkan oleh penumpang di KAI Access harus memiliki nama dan nomor identitas yang sama dengan data user di KAI Access.
Tiket yang dibeli dari channel eksternal pun juga dapat dibatakan via KAI Access.
Dana pengembalian akan ditransfer ke rekening penumpang dalam waktu 30-45 hari kerja.
KAI juga sudah memperbarui KAI Access sehingga bisa melakukan pembatalan hingga 3 jam sebelum keberangkatan, dimana sebelumnya hanya bisa hingga 24 jam sebelum keberangkatan.
Baca: Sosiolog: Kegagalan Pencegahan Sebaran Virus Corona Dapat Sebabkan 'Tsunami' Pasien
Fitur tersebut tersedia pada KAI Access versi terbaru yaitu versi 4.3.0 di Android, sedangkan untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan.
“Semoga masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan ini sebaik mungkin karena dapat memudahkan penumpang yang membatalkan perjalanannya. KAI juga berharap kebijakan ini mampu menekan penyebaran virus Corona di masyarakat," tutup Yuskal.
Jokowi ungkap 14.000 orang pergi ke daerah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya melakukan antisipasi mudik lebaran tahun 2020.
Terlebih saat mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air.
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Siapkan Perpres dan Inpres Mudik Lebaran 2020
Karena, Jokowi menyebut selama kurun waktu 8 hari terakhir, tercatat sebanyak 976 armada bus mengangkut kurang lebih 14 ribu penumpang ke berbagai daerah.
Jumlah tersebut bahkan belum dihitung dari pemudik yang menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi publik lainnya.
"Dan selama 8 hari terakhir ini ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY," kata Presiden Jokowi saat rapat terbatas antisipasi mudik Lebaran melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3/2020).
"Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainya, misalnya keretap api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi," kata Jokowi menambahkan.
Maka dari itu, Jokowi meminta adanya pembatasan pergerakan orang-orang dari satu tempat ke tempat lain.
Selain itu, i juga meminta adanya langkah tegas untuk membendung terjadinya pergerakan orang-orang menuju daerah.
Baca: Muhammadiyah Imbau Warga Tak Mudik Lebaran Demi Putus Rantai Sebaran Virus Corona
Karena dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19 di daerah.
"Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan Gubernur, agar perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik. Dan ini saya minta ini untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya imbauan seperti itu belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk menutup rantai penyebaran Covid-19 ini," jelas Jokowi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Tekan Penyebaran Virus Corona, PT KAI: Sejak Maret 2020 telah Dibatalkan 260.000 Tiket Perjalanan