Diplomat Muda Tewas di Menteng
Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru Diserahkan ke Polda Metro
Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo mengungkap pihak keluarga menerima sebuah amplop cokelat berisi simbol-simbol misterius.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian Diplomat Muda, Arya Daru Pangayunan, kembali menjadi sorotan setelah pihak keluarga muncul ke publik dan mengungkap temuan baru dalam kasus ini.
Arya Daru sebelumnya ditemukan tewas di kamar kosnya yang berada di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dalam kondisi kepala terlilit lakban kuning dan tubuh ditutupi selimut.
Setelah dilakukan sejumlah rangkaian penyelidikan oleh polisi, pada 29 Juli 2025, polisi mengumumkan tidak ada tindak pidana yang ditemukan dalam kasus kematian Arya Daru ini.
Hampir sebulan setelahnya, pihak keluarga membeberkan temuan baru dalam kasus ini.
Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, mengungkap pihak keluarga menerima sebuah amplop cokelat berisi simbol-simbol misterius.
Amplop tersebut diterima asisten rumah tangga Arya Daru dari pria tidak dikenal saat pengajian mendiang pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Ada seseorang membawa amplop cokelat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja," kata kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo, dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025).
Terkait adanya amplop cokelat misterius ini, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim, menyebut pihaknya memang mendapatkan informasi ini pada saat Kompolnas mengunjungi keluarga Arya Daru di Yogyakarta pada 20 Juli 2025 lalu.
Namun, Yusuf menegaskan Kompolnas bukan penyelidik, sehingga pihaknya menyarankan agar pihak keluarga menyerahkan amplop tersebut kepada pihak berwajib.
"Kalau Kompolnas kan bertemu dengan pihak istri dan keluarga di DIY tanggal 20 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut Kompolnas menerima penjelasan."
"Salah satu penjelasan yang diterima Kompolnas dalam bentuk informasi, bisa juga sebagai fakta, tapi apakah fakta itu bisa punya nilai koherensi terhadap peristiwa, Kompolnas pada waktu itu tidak bisa memberikan penilaian."
Baca juga: Babak Baru Kasus Arya Daru, Istri Bantah Perintahkan Geser CCTV di Kos, Akan Ungkap Kejanggalan Lain
"Tapi ada informasi yang itu diduga fakta, ada seseorang malam hari setelah pemakaman, ada yang mengantarkan paket amplop cokelat, isinya sterofoam."
"Kompolnas tentu bukan penyelidik, Kompolnas adalah pengawas fungsional. Jadi kami menyarankan kepada ke pihak keluarga untuk diserahkan ke pihak berwajib," kata Yusuf dalam Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Minggu (24/8/2025).
Namun, menurut Yusuf, pihaknya telah mendapatkan laporan dari tim, amplop tersebut sudah diserahkan ke Polda Metro Jaya.
Penyerahan amplop cokelat misterius itu pun turut didampingi oleh Kompolnas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.