Virus Corona
Cerita Pemilik Usaha Konveksi Kewalahan Penuhi Orderan APD untuk RS Rujukan Corona
Lima pegawai yang diperkejakan maksimal hanya mampu memproduksi 100 coverall per hari dengan sistem langsung dikirim ketika jadi.
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu usaha konveksi rumahan di Kelurahan Pondok Kelapa kelabakan memenuhi permintaan produksi alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis.
Indra Tanjung, pemilik konveksi mengaku tak bisa memenuhi permintaan 7.000 coverall yang diminta satu RS swasta yang menangani pasien Covid-19.
"Dua minggu kemarin dapat order dari rumah sakit. Targetnya 7.000, tapi enggak keuber. Ada masalah karena keadaan bahan," kata Indra di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).
Lima pegawai yang diperkejakan maksimal hanya mampu memproduksi 100 coverall per hari dengan sistem langsung dikirim ketika jadi.
Baca: Dukung Tenaga Medis Kabupaten Bengkalis, Bea Cukai Sumbang APD
Baca: Pemerintah Pastikan Sudah Mendistribusikan APD ke Daerah
Selain kekurangan pegawai, kelangkaan bahan spunbond yang digunakan membuat coverall berstandar medis berpengaruh.
"Bahan yang dipakai namanya spunbond, ini lagi langka juga bahannya. Retsleting juga harganya naik berapa kali lipat, jadi susah," ujarnya.
Pun seluruh bahan dipasok pihak relasi RS pemesan sehingga dia hanya mendapat untung dari produksi, Indra menuturkan bahan tetap sulit dicari.
Menurutnya yang terpenting menjaga mutu coverall sesuai standar medis dan layak dikenakan petugas medis menangani pasien Covid-19.
"Sebelumnya bikin baju gamis dan jersey, ini karena ada permintaan. Untuk model (coverall) kita dapat, jadi langsung komunikasi sama dokter rumah sakitnya," tuturnya.
Terima Orderan APD
Satu usaha konveksi di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit kini beralih membuat alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis.
Pemilik konveksi, Indra Tanjung mengatakan awalnya dia hanya memproduksi baju gamis dan jersey untuk dipasarkan ke toko-toko.
"Masalahnya sekarang toko tutup, jadi enggak ada pesanan. Sekarang beralih ke APD, kebetulan ada permintaan," kata Indra di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).
Usaha konveksinya memproduksi APD setelah dua pekan lalu dapat permintaan dari seorang teman yang bekerja di RS menangani pasien Covid-19.
Meski baru memproduksi APD, dia yakin produksinya sesuai standar medis karena sudah diakui dan dikenakan tim dokter RS.
"Kita langsung komunikasi sama dokternya. Kita mengikuti standar Kementerian Kesehatan, sesuai sampel yang diberikan sampel pihak RS," ujarnya.
Indra menuturkan bahan yang dipakai membuat coverall atau yang beken disebut baju astronaut menggunakan spunbond.
Merujuk keterangan dokter dari RS swasta yang menangani pasien Covid-19, coverall produksinya mampu bertahan 8 jam.
"Permintaan dari satu RS, tapi rumah sakit itu berbagi juga ke yang lain. Informasinya paling lama 8 jam pakai lalu langsung buang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Pemilik Usaha Konveksi Jersey Kelabakan Penuhi Order APD untuk RS Rujukan Covid-19