Jumat, 29 Agustus 2025

Virus Corona

Pengemudi Ojol Berharap Uluran Tangan Para Dermawan

Pengemudi ojek online menyambung hidup dengan menggantungkan harapan kepada dermawan.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyerahkan makanan kepada pengemudi ojek online saat Operasi Makan Gratis di Warteg Kharisma Bahari, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/4/2020). ACT bekerjasama dengan Tribunnews melaksanakan operasi makan gratis yang ditujukan kepada pekerja informal sebagai kepedulian terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pengemudi ojek online berharap uluran tangan para dermawan di tengah sulitnya perekonomian akibat wabah corona.

Mereka sangat terdampak ketika pemerintah memberlakukan social distancing guna memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Meski pemerintah telah memberikan sejumlah kebijakan untuk meringankan beban mereka yang terdampak, para ojek online merasa masih belum cukup.

Hendri, salah satu driver ojol yang merasa beban hidupnya begitu berat saat ini

"Memang ada kebijakan angsuran motor ditunda setahun, tapi enggak semua pihak leasing mau bang," ungkap Hendri di Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Senin (13/4/2020).

"Jadi, mau enggak mau kita harus tetap narik juga," sambung Hendri.

Baca: Soal Boleh Tidaknya Ojol Bawa Penumpang, Kemenhub dan Kemenkes Beda Aturan

Hendri mengatakan, uluran tangan para dermawan kini menjadi harapan dirinya dan rekan-rekan seprofesinya untuk menyambung hidup.

Seperti tadi siang, Hendri dan teman-temannya rela mengantre mendapatkan nasi kotak pemberian dermawan di Jalan Raya Margonda.

"Kalau ada yang kaya gini saya mah syukur banget," ucap dia.

"Jadi kalau dapat tarikan uangnya bisa anak istri, enggak kepotong uang makan sendiri."

"Paling keluar uang buat bensin doang," katanya.

Terkait pelaksanaan PSBB yang mengatur bahwa setiap ojek daring dilarang membawa penumpang, Hendri mengakui sulit terlaksana.

Jika dilarang membawa penumpang, driver ojol tak ada pemasukan.

Kalau memang tetap bisa membawa penumpang, driver ojol memiliki risiko besar tertular Covid-19.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan