Rabu, 1 Oktober 2025

Polisi Segera Tunjuk Tim Usut Peretasan Akun WhatsApp Milik Ravio Patra

Hingga saat ini Dirkrimsus Polda Metro Jaya belum melakukan tindak lanjut kasus Ravio Patra lantaran laporan tersebut baru didaftarkan pada Senin.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
LinkedIN
Ravio Patra 

Di antaranya, Safenet, YLBHI, LBH Jakarta, LBH Pers, AMAR, Lokataru, Amnesty Internasional Indonesia, ICJR dan PUSAKO.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya sempat menangkap aktivis Ravio Patra terkait penyebaran pesan yang berisikan ujaran provokasi ataupun keonaran pada Rabu (22/4/2020) kemarin.

Namun, Ravio dibebaskan dengan status saksi oleh Polda Metro Jaya. Ia dibebaskan setelah diperiksa selama 33 jam.

Kronologis Peretasan Akun Whatsapp

Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto mengatakan, akun whatsapp pribadi Ravio Patra memang pernah diretas oleh orang yang tidak dikenal sesaat sebelum ditangkap oleh polisi.

Hal tersebut diketahuinya usai Ravio mencoba membuka aplikasi WhatsApp pada Rabu (22/4/2020) sekira pukul 14.00 WIB. Namun, kata Damar, aplikasi WhatsApp Ravio terdapat notifikasi 'You've registered your number on another phone'.

"Dicek ke pesan inbox SMS, ada permintaan pengiriman OTP," kata Damar.

Baca: Tiba-tiba Pingsan di Pnggir Jalan Hingga Diamankan Petugas dengan APD, Ternyata Syok Diputus Pacar

Setelah insiden peretasan itu, Damar meminta Ravio segera melaporkan kejadian itu kepada manajemen WhatsApp. Selanjutnya, Head of Security Whatsapp membenarkan adanya pembobolan tersebut.

"Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan. Pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomer mereka untuk bisa mengambil alih Whatsapp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio. Karena OTP dikirim ke nomer Ravio, besar kemungkinan pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lewat nomer tersebut," jelasnya.

Setelah dua jam, akun Whatsapp Ravio akhirnya berhasil dipulihkan oleh pihak WhatsApp. Namun selama akunnya dikuasai peretas, Ravio terkaget akunnya digunakan peretas untuk menyebarkan pesan provokasi.

"Saya katakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan," ungkapnya.

"Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut," sambungnya.

Tak lama setelah aksi pesan berantai itu, Ravio kembali bercerita kepada Damar bahwa dirinya kerap dicari oleh orang yang tak dikenal. Hal itu diketahuinya dari penjaga indekosnnya.

"Sekitar pukul 19.14 WIB, Ravio menghubungi saya dan mengatakan "Mas, kata penjaga kosanku ada yang nyariin aku rapi udah pergi. Tampangnya serem kata dia," jelasnya.

Baca: Lenny Ratnasari, Ibunda Naufal Samudra Sedih Harus Lalui Ramadan Tanpa Kehadiran Sang Putra

Ia kemudian mengintruksikan Ravio untuk segera mematikan dan mencabut baterai ponselnya dan pergi ke rumah aman. Menurut Damar, obrolan itu merupakan percakapan terakhirnya dengan Ravio.

"Sudah lebih 12 jam tidak ada kabar. Baru saja saya dapat informasi, Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," pungkasnya.

Berikut isi pesan yang disebarkan oleh peretas yang menggunakan WhatsApp Ravio:

KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR!

AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved