Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Tunjangan ASN DKI Jakarta Dipangkas 50 Persen, 25 Persen untuk Anggaran Covid-19

Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan sosial-ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian Biro Umum saat bekerja dihari pertama setelah libur lebaran di gedung Balaikota Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan tingkat kehadiran PNS pada hari pertama masuk kerja usai cuti lebaran mencapai 99,73 persen dari total 66.087 orang. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI Jakarta melakukan relokasi anggaran.

Ada pemangkasan anggaran di berbagai kegiatan.

Baca: 3 Warga Lenteng Agung Bisa Kembali dari Kampung Tanpa SIKM, Lurah Bingung: Kok Bisa?

Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan sosial-ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Anies Baswedan mengatakan, relokasi juga terjadi pada belanja pegawai.

Anggaran belanja pegawai berkurang Rp 4,3 triliun karena untuk mengamankan bantuan sosial (bansos) bagi warganya yang prasejahtera.

“Di mana TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) ASN Pemprov DKI Jakarta besarannya 25 persen, direlokasi untuk mengamankan dan 25 persen berikutnya ditunda pemberiannya,” ujar Anies Baswedan saat dikutip melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Jumat (29/5/2020).

Pesan itu disampaikan Anies untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Anies ditemani Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang berdiri di belakang sebelah kirinya.

Karena itulah, mulai bulan Mei 2020 tunjangan ASN Pemprov DKI Jakarta dipangkas 50 persen.

Untuk 25 persen lagi akan dikembalikan bila perekonomian Jakarta mulai stabil.

“Tapi gaji ASN tidak berubah, tetap sama,” imbuhnya.

Anies mengatakan, sempat muncul rencana pemangkasan dilakukan dari bantuan yang selama ini dilakukan DKI melalui berbagai program.

Di antaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Lansia (KJL) dan sebagainya.

Dengan harapan TKD ASN bisa dipertahankan.

Nilai pemotongan dari program tersebut sama besarnya dengan pemotongan TKD yang mencapai Rp 2 triliun.

Pilihannya adalah uang rakyat sebesar Rp 2 triliun tersebut diterima 63.000 ASN, atau diterima diterima oleh 1,2 juta rakyat prasejahtera di Jakarta.

“Kita pilih untuk memberikan Rp 2 triliun bagi rakyat prasejahtera di Jakarta,” katanya.

“Tapi saya perlu tegaskan bahwa mereka yang prasejahtera itu yang jumlahnya 1,2 juta orang, adalah orang-orang yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Anies memastikan tahun ini DKI tidak melakukan pembangunan infrastruktur baru, termasuk belanja modal kecuali terkait penanggulangan banjir.

Baca: Antusiasme Jemaah di Bekasi Kembali Salat Jumat di Masjid, Membeludak Hingga ke Halaman

Pemangkasan dilakukan di semua sektor dan difokuskan untuk penanganan Covid-19.

“Semua usaha untuk mengembalikan kesejahteraan rakyat Jakarta,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: 50 Persen Tunjangan ASN DKI Dipangkas, 25 Persen untuk Anggaran Covid-19, Sisanya Dibayar Nanti

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan