Virus Corona
Kronologi Karyawan di Tangerang Bunuh Diri Karena Stres Dipecat dari Pekerjaannya
Sang kakak, Febriana (35), masih belum percaya adik bungsunya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Editor:
Hasanudin Aco
Febriana yang baru saja sampai usai membeli sarapan, syok melihat rumahnya ramai dan adiknya sudah tak bernyawa.
"Pas saya sampai sudah banyak orang katanya, ngegorok-ngegorok gitu," ujar Febriani.
Febriana tidak mengetahui persis kronologi kejadian karena sedang tidak di rumah.
Saksi yang melihat langsung kejadian adalah anak dan suami Febriani, serta seorang tukang pangkas rambut.
"Mereka lagi dibawa ke Polsek jadi saksi. Saya lagi ke Pondok Benda, benerin sanyo sama beli gado-gado," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah almarhum sudah dilingkari garis polisi.
Aparat kepolisian baru saja meninggalkan lokasi, setelah menggali keterangan dan mencari alat bukti.
Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto, mengonfirmasi bahwa Mauladi melakukan bunuh diri.
Mauladi menggunakan cutter untuk menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri.
"Bunuh diri itu bunuh diri, dia menggunakan cutter," ujar Supriyanto melalui sambungan telepon. (Jaisy Rahman Tohir)
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pemuda di Tangsel Bunuh Diri Diduga Frustasi Dipecat, Sang Kakak: Dia Nangis Semalaman