Ricuh di Green Lake City
Identitas Anak Buah John Kei yang Pegang Senpi Saat Serang Rumah Nus Kei, Polisi Masih Memburu
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih mengejar anak buah John Kei yang memegang senjata api
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Hendra Gunawan
Sementara dari enam tersangka penyerangan Minggu siang yang menjalani rekonstruksi, yakni Boni, Jeremiah, Koko, dan Hendra Yanto.
Saat rekonstruksi lalu lintas yang biasanya ramai di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, siang itu ditutup sementara.
Puluhan polisi bersenjata berjaga mengamankan jalannya adegan demi adegan anak buah John Kei menganiaya dua anak buah Nus Kei, Frangky dan Erwin.
Mulanya Frangky dan Erwin berboncengan motor hendak ke rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang.
Belakangan mereka diadang oleh mobil yang ditumpangi anak buah John Kei.
Anak buah John Kei bernama Jeremiah sudah lebih dulu menunggu dan sudah membawa parang yang disembunyikan di dalam celana jin.
Beberapa menit menunggu, Frangky dan Erwin datang menggunakan motor N-MAX berhenti di pertigaan untuk berbelok ke arah Green Lake City.
Saat itu, Jeremiah yang bersembunyi memantau kedua korban langsung menyerang menggunakan parang.
Dua tebasan diarahkan ke arah Frangky dan mengenai tangan kanannya yang sedang memegang gas motor. Akibatnya, Frangky dan Erwin terjatuh dari motor.
Dalam kondisi tangan kanan terluka, Frangky berusaha bangun. Namun, Jeremiah kembali melayangkan parangnya hingga melukai kepala, tangan hingga empat jari Frangky putus.
Ia berhasil menyelamatkan diri setelah kabur ke rumah warga, di saat pelaku lain berusaha mengejar Erwin yang kabur ke arah pertigaan ABC.
“Pale, pale (adang, adang),” teriak Jeremiah sembari mengayunkan parang lalu mengejar Erwin.
Teriakan itu mengundang anak buah John Kei yang sudah menunggu di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan ikut mengejar Erwin yang memang sudah menjadi target.
Tendangan dari salah satu pelaku lain melumpuhkan Erwin. Setelahnya, korban dianiaya dengan senjata tajam berkali-kali.
Meski demikian Erwin masih bisa berlari dan mencoba menyelamatkan diri dengan tubuh penuh luka.