Virus Corona
Terapis dan Pemandu Lagu Demo di Kantor Anies, Bawa Spanduk "Kami Janda Butuh Biaya Hidup"
Pemegang kertas tersebut, wanita yang enggan menyebut nama, mengatakan dirinya memang seorang janda.
"Kami dari aliansi karyawan hiburan malam meminta Anies Baswedan membuka tempat usaha kami," kata seorang unjuk rasa, di lokasi.
Sementara, arus lalu lintas (lalin) dari Jalan Tugu Tani menuju Medan Merdeka Timur ditutup sementara.
Reaksi anggota DPRD DKI
Terapis griya pijat dan pemandu karaoke ini berunjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka tempat hiburan malam.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh, mengatakan masyarakat sudah mulai jenuh dengan virus corona Covid-19.
"Sudah hampir masuk lima bulan, masyarakat sudah jenuh dengan virus corona," kata Nova, sapaannya, saat dihubungi, Selasa (21/7/2020).
Meski begitu, dia menyebut jangan meremehkan virus tersebut.
"Jangan sampai ada kelonggaran dan merasa aman dengan keadaan sekarang," ucap Nova.
"Harus pakai masker dan jaga jarak. Pemprov DKI juga harusnya sosialiasikan terus kalau PSBB masih diperpanjang," lanjutnya.
Menyoal tempat hiburan malam, dia menyatakan mesti dipertimbangkan ulang.
Sebab, jumlah positif Covid-19 ini masih naik.
"Kasus (Covid-19) juga naik terus, ini harus diantisipasi, diingatkan kembali," tutup dia.
Bakal Geruduk Kantor Gubernur Anies Baswedan
Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota bakal digeruduk 1.000 terapis griya pijat hingga pemandu karaoke, Selasa (21/7/2020) pagi.
Seribu terapis dan pemandu karaoke itu menuntut Anies Baswedan segera membuka tempat hiburan malam yang sudah ditutup sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di awal April lalu.