Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Ini Alasan Anies Baswedan Sering Pakai Masker Medis, Bukan Masker Kain

Trend peningkatan kasus Corona di DKI Jakarta itu mendapat respons dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memakai masker bedah usai menghadiri rapat paripurna Raperda P2APBD di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Senin (7/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang sedikit berbeda dari penampilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak beberapa pekan terakhir.

Anies Baswedan cenderung memakai masker bedah saat beraktivitas di Balai Kota DKI Jakarta.

Padahal sebelumnya, Anies Baswedan selalu mengampanyekan warganya untuk memakai masker berbahain kain.

Bahkan Anies sampai memberikan 22 juta masker berbahan kain kepada 11 juta warganya sejak 29 April sampai 19 Juni 2020.

Selain kuat dan tahan lama, masker tersebut juga bisa dipakai berulang kali.

Baca: Walk Out dan Tolak Laporan APBD Anies Baswedan, PAN: Tidak Sesuai Kenyataan di Lapangan

Hal itu dilakukan Anies agar ketersediaan masker bedah untuk tenaga medis tetap aman.

Dengan demikian, tenaga kesehatan bisa tetap terlindungi dari bahaya penularan Covid-19 saat menangani pasien.

Namun pada Senin (7/9/2020), Anies justru memakai masker bedah.

Hal itu terungkap saat Anies menghadiri rapat paripurna Raperda P2APBD 2019 di DPRD DKI Jakarta.

Kemudian Anies membeberkan alasannya memakai masker bedah. Bagi Anies, alasan utama adalah agar ketika berkomunikasi suaranya dapat didengar dengan baik oleh lawan bicara. “Iya jadi ketika bicara pakai masker (kain) suaranya enggak keluar. Simpel kan,” kata Anies.

“Kalau gini (pakai masker medis) kan kedengaran, tapi kalau pakai masker (kain) melempem suaranya,” tambahnya.

Seperti diketahui, tujuh pejabat utama di lingkungan pemerintahan sebelumnya sempat terpapar virus Covid-19.

Mereka kemudian menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, dua dari tujuh orang yang terpapar Covid-19 adalah petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Sementara lima orang lainnya adalah pejabat eselon II-A dan II-B.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan