Sabtu, 23 Agustus 2025

Rekaman CCTV Tak Tunjukkan Jelas Aksi Pelecehan Oknum Petugas Medis di Bandara Soekarno-Hatta

Penyidik masih menelusuri dugaan pelecehan seksual oleh oknum petugas medis Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Igman Ibrahim/Tribunnews.com
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penyidik masih menelusuri dugaan pelecehan seksual oleh oknum petugas medis Bandara Soekarno-Hatta.

Hingga saat ini, pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Menurut Yusri, rekaman CCTV yang berada di sekitar terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta masih kurang jelas membuktikan adanya tindakan pelecehan seksual.

Sebab, aktifitas keduanya yang telah tertangkap kamera CCTV tidak jelas.

Baca: Oknum Petugas Medis Ditetapkan Tersangka Kasus Pemerasan dan Pelecehan di Bandara Soekarno-Hatta

"CCTV ini belum terlalu jelas karena kalau kita lihat CCTV-nya yang ada pada saat itu betul korban dengan pakaian yang sama seperti apa yang disampaikan berdekatan dengan pelaku. Tapi tidak terlihat seperti apa," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Namun, Yusri mengatakan korban mendapatkan pelecehan seksual saat melakukan rapid test dengan pelaku.

Baca: Dugaan Pelecehan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta, Pihak Kimia Farma Bawa Kasus Itu ke Ranah Hukum

Kepada kepolisian, korban mengaku sempat dipegang di bagian dada oleh pelaku.

"Menurut keterangan korban dia dilecehkan pada saat itu. Makanya Kami harus memeriksa lagi dan kita mengharapkan EF ini mau hadir untuk kita lakukan pemeriksaan," jelasnya.

Hingga saat ini, pihaknya baru menduga EFY telah melakukan penipuan terhadap korbanya.

Hal itu dibuktikan dengan bukti transfer digital yang diberikan korban kepada pelaku.

"Unsur-unsur persangkanya sudah masuk seperti pasal 378 sudah masuk. Kami juga mendalami juga adanya pencabulan di sini di pasal 294," pungkasnya.

Untuk diketahui, insiden pelecehan dan pemerasan bermula ketika LHI mengunggah kicauannya di akun twitter miliknya @listongs.

Dalam uraiannya itu, LHI mengaku telah menjadi korban pelecehan dan pemerasan oknum petugas medis di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Baca: Curhat Korban Pelecehan Seksual Saat Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta, Kejadian itu Bikin Trauma

"Sekitar beberapa hari yang lalu di mana si L ini melakukan cuitan di twitter bahwa pada saat yang bersangkutan mau berangkat ke Nias pada saat itu agar untuk di rapid tes dulu," ungkap Yusri.

Namun, Yusri mengatakan hasil rapid tes LHI ternyata hasilnya reaktif. Selanjutnya, oknum petugas medis tersebut menawarkan bisa mengubah hasil tes rapid tes itu asalkan diberikan sejumlah uang.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan