Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri, Begini Reaksi Istana
Anies Baswedan positif covid 19. Ia mengumumkan sendiri statusnya sebagai pasien positif covid 19 melalui akun resmi instagramnya.
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif covid 19. Ia mengumumkan sendiri statusnya sebagai pasien positif covid 19 melalui akun resmi instagramnya.
Anies dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil tes usap (swab test) PCR yang keluar kemarin.
Tanpa Gejala
Anies menyatakan saat ini kondisinya dalam keadaan baik dan tanpa gejala.
Baca juga: Tidak Ada Gejala Usai Positif Covid-19, Anies Baswedan Berpisah dari Keluarga & Tinggal Sendirian
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19, Ini Pernyataan Lengkapnya Selama 4.52 Menit
"Setelah berkonsultasi dan sesuai dengan arahan dokter, saya akan menjalani isolasi mandiri dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditetapkan tim medis," kata Anies.
Ia mengatakan bakal menjalani isolasi mandiri secara terpisah dengan keluarga.
Sementara soal pekerjaan memimpin DKI, akan dilakukan melalui rapat virtual.
"Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi," ujarnya.
Saat ini, lanjut Anies seluruh kontak erat baik keluarga maupun staf yang ada di kantor Balai Kota DKI, Jakarta Pusat telah dilakukan tes usap PCR.
Ia berharap semua orang yang pernah berinteraksi dengannya dalam beberapa hari terakhir, untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan seperti isolasi mandiri atau tes usap PCR.
"Bagi siapapun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari terakhir, bisa kontak ke puskesmas terdekat untuk menjalani swab test. Tentu tim tracing dari Dinkes juga akan mendata dan menghubungi kontak erat saya. Seluruh prosedur terkait akan dijalankan," kata dia.
Ruang kantor Gubernur DKI akan ditutup seperti halnya unit kantor Wakil Gubernur di Blok B yang lebih dulu ditutup. Sementara gedung utama Balai Kota yang lokasinya berbeda dengan ruang kantor Anies dan Riza akan tetap beroperasi sesuai protocol kesehatan.
Baca juga: Kegiatan Anies Baswedan Sepekan Terakhir Sebelum Terpapar Covid-19, Sempat Bertemu Kapolda
"Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi," pungkas Anies.
Dipuji Istana
Kepala Staf Presiden Moeldoko memuji sikap sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat yang mengakui kepada publik telah terpapar Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.
"Saya pikir kuncinya bila ini memiliki risiko terhadap lingkungan, maka harus disampaikan kepada publik. Saya pikir apa yang dilakukan gubernur dan wakil gubernur DKI dan juga Pak Aqil Siradj, sebuah responsibility yang sangat tinggi," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.
Dengan mendeklarasikan diri telah terpapar virus Corona atau SARS-CoV-2 itu, menurut Moeldoko, maka masyarakat akan lebih waspada. Selain itu yang lebih penting lagi, orang-orang yang merasa pernah berinteraksi dengan pejabat atau tokoh tersebut akan aware dan segera memeriksakan diri.
"Akhirnya semua aware. Nah itu yang diinginkan seperti itu. Nanti akan kita lihat tracingnya, siapa yang pernah, jam berapa kumpul, seterusnya, nanti akan memudahkan petugas melakukan tracing," katanya.
Pada intinya menurut Moeldoko terdapat tanggung jawab moral dan tanggung jawab osial dari setiap individu untuk tidak menularkan Covid-19. Salah satu bentuk dari tanggung jawab tersebut yakni dengan mengakui kepada publik apabila terjangkit Covid-19.
"Sekali lagi, diperlukan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab pribadi yang tinggi di situ," ujar Moeldoko.
Moeldoko yakin bahwa Pemerintahan Provinsi di DKI Jakarta akan tetap berjalan dengan baik meskipun Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya yakni Ahmad Riza Patria positif Covid-19.
"Menurut saya sih sementara masih bisa berjalan dengan baik," kata Moeldoko.
Eks Panglima TNI era Presiden SBY ini mengatakan dengan teknologi komunikasi yang ada sekarang ini. Seorang gubernur atau wakil gubernur masih bisa memimpin pemerintahan dari mana pun, tanpa harus ke kantor.
"Saya pikir sepanjang pemerintah daerah masih bisa melaksanakan tugasnya secara efektif, karena ada cara-cara leadership yang harus dijalankan," pungkasnya.
(Tribun Network/van/fik/wly)