Senin, 29 September 2025

Pilkada Depok

Debat Pilkada Depok: Afifah Singgung Ulah Rival yang Dianggap Melecehkannya, Imam Budi Minta Maaf

Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik Pilkada Depok 2020, mengungkit insiden lampau, Jumat (4/12/2020).

Editor: Willem Jonata
Tribunnews/Herudin
Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Afifah Alia saat Debat Publik Kedua Pilkada Depok di Studio 1 Kompas TV, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020). Debat Publik Kedua Pilkada Depok ini mengusung tema Kesehatan, Kesejahteraan, dan Kesenjangan di Kota Depok pada Era Kebiasaan Baru. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik Pilkada Depok 2020, mengungkit insiden lampau, Jumat (4/12/2020).

Insiden itu dinilai Afifah Alia sebagai bentuk pelecehan verbal yang dilakukan rivalnya, Imam Budi Hartono, dalam suatu kesempatan di Bandung.

Sebelumnya, lawan Afifah, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono bertanya soal indeks pembangunan gender (IPG).

Imam juga sempat menyindir Afifah yang kerapkali tak paham istilah teknis, katanya, "Kalau (Afifah) pengin tahu, nanti saya WA (WhatsApp)".

Baca juga: Rieke Beri Dukungan kepada Pradi-Afifah di Pilkada Depok 

Begitu tiba kesempatan Afifah menjawab, ia langsung mengungkit insiden itu.

Pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Pradi Supriatna-Afifah Alia bersama Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Imam Budi Hartono yang hadir tanpa didampingi pasangannya, Mohammad Idris yang masih dalam masa karantina karena terjangkit Covid-19, saat Debat Publik Kedua Pilkada Depok di Studio 1 Kompas TV, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020). Debat Publik Kedua Pilkada Depok ini mengusung tema Kesehatan, Kesejahteraan, dan Kesenjangan di Kota Depok pada Era Kebiasaan Baru. Tribunnews/Herudin
Pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 01, Pradi Supriatna-Afifah Alia bersama Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Imam Budi Hartono yang hadir tanpa didampingi pasangannya, Mohammad Idris yang masih dalam masa karantina karena terjangkit Covid-19, saat Debat Publik Kedua Pilkada Depok di Studio 1 Kompas TV, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020). Debat Publik Kedua Pilkada Depok ini mengusung tema Kesehatan, Kesejahteraan, dan Kesenjangan di Kota Depok pada Era Kebiasaan Baru. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Pak Imam jangan pernah WhatsApp saya, saya masih trauma dengan kejadian di Bandung," ujar Afifah dalam debat, Jumat (4/12/2020).

Insiden pelecehan verbal yang dimaksud bermula ketika kedua kubu akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai salah satu persyaratan untuk maju di Pilkada Depok 2020.

Baca juga: Setelah Wali Kota Depok dan Wagub DKI, Kini Gubernur DKI Jakarta yang Positif Covid-19

Jelang pembagian kamar, Imam berseloroh mengenai ajakan sekamar.

Versi Afifah, Imam mengatakan, "sekamar sama saya saja, Bu Afifah" saat itu, langsung disambut gelak tawa pasangan Imam, Mohammad Idris.

Sementara itu, versi Imam, ia mengaku sedang bicara dengan tenaga medis, "kalau (sekamar) berdua, saya jawab, saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya".

Kata-kata "cucu saya" itu, ujar Imam, tak terdengar oleh Afifah dan menimbulkan mispersepsi.

Sontak, suasana debat jadi muram.

"Sekarang yang saya tanyakan, bagaimana Pak Idris Dan Pak Imam akan..." Afifah mengambil jeda dan tampak kesulitan melanjutkan kalimatnya.

"... merealisasikan IPG di Kota Depok kalau Pak Imam saja masih melecehkan saya dan saat itu Pak Idris tertawa," imbuh Afifah.

"Saya yakin enggak ada cucunya Pak Imam namanya Afifah dan Pak Imam bicara bukannya minta maaf kepada saya tapi malah bicara bahwa itu cucunya. Di situ enggak ada cucu Pak Imam. Pak Imam jelas melecehkan saya, bagaimana Pak Imam bisa meningkatkan IPG Kalau Pak Imam saja seperti itu?" ungkapnya membendung emosi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan