PSK di Depok Patungan Sewa Kosan-kosan untuk Terima Tamu, Sehari 1 PSK Bisa Layani 5 Lelaki
Setahun menjalani bisnis prostitusi ini, gadis 18 tahun ini bercerita harus berbagi kamar dengan teman-temannya jika ada pelanggan datang.
Editor:
Hasanudin Aco
Senyumnya mengembang, jika melihat pesan masuk di ponselnya. Artinya, dia dapat pelanggan baru.
Seperti sudah jadi ritual, ia bergegas ia berbenah merapikan penampilan.
Acapkali ada tamu baru, ia selalu memakai wangi-wangian di tubuhnya yang tinggi semampai.
Ia sudah membayangkan akan mendapat bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan, setelah proses tawar menawar dengan pria itu deal.
Kamar bercinta yang dipakai melayani tamu menyediakan dua kasur lipat, bantal dan guling.
Sejumlah alat rias, beberapa bungkus makanan dan remah-remahnya, berserakan di sudut lantai.
Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.
Leida, seperti teman-temannya yang lain, punya sejumlah peraturan yang wajib ditaati pelanggan.
"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida.
Sementara Leida menservis pelanggannya, dua wanita temannya menunggu di lorong.
Mereka juga menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin mendapat layanan mereka.
Kebanyakan Remaja
Selama ini terjun di bisnis prostitusi, mayoritas pelanggan Leida dari kalangan remaja, hingga pekerja kantoran.
Beda orang beda kemauan. Pernah satu kali Leida melayani pelanggan yang memperlakukannya kasar dan banyak maunya. "Banyak minta ganti gaya,” keluh Leida.
Gadis 18 tahun ini mengaku, keretakan rumah tangga orang tuanya di Riau sedikit banyak membuatnya memilih profesi sebagai pekerja seks komersial.